Kamis 23 Jul 2020 13:08 WIB

Gerombolan Pemerkosa Anak di Bawah Umur Ditangkap

Pelaku pemerkosaan terdiri atas tujuh orang remaja.

Ilustrasi: perkosaan anak
Foto: sripoku.com
Ilustrasi: perkosaan anak

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Jajaran Polres Cianjur, Jawa Barat, menangkap tujuh remaja pelaku pemerkosaan terhadap anak di bawah umur, warga Kecamatan Agrabinta, Cianjur. Mereka melakukan kejahatan itu dengan cara mencekoki korban dengan minuman beralkohol hingga korban harus dirawat intensif di puskesmas setempat.

Kepala Polsek Agrabinta, AKP Ipid A Saputra, saat dihubungi Kamis (23/7) mengatakan, kasus pemerkosaan terhadap MC (15) itu berawal dari laporan orangtuanya yang mendapati anaknya tidak sadarkan diri dan muntah darah setelah diantarkan beberapa orang warga. "Pihak keluarga mendapat informasi dari korban dicekoki minuman keras dan obat terlarang, hingga diperkosa secara bergantian tujuh pelaku. Atas dasar tersebut pihak keluarga melaporkan hal tersebut ke Markas Polsek Agrabinta. Kami langsung menyebar anggota untuk menangkap pelaku yang sebagian besar masih di bawah umur," katanya.

Baca Juga

Tidak membutuhkan waktu lama, ketujuh pelaku berinisial DD, SP, ABD, DN, KP, YD, dan RN ditangkap Satreskrim Polsek Agrabinta di rumah orangtuanya masing-masing tanpa perlawanan. Ketujuh remaja itu langsung digelandang ke Markas Polsek Agrabinta untuk mempertangungjawabkan perbuatannya.

Berdasarkan keterangan di hadapan petugas, MC pertama kali dijemput SP di rumahnya dan langsung diajak ke warung di pinggir pantai, di mana komplotan pelaku lain sudah menunggu. MC dicekoki minuman keras dan dipaksa meminum obat terlarang dosis tinggi, hingga dia tidak sadarkan diri.

"Saat itulah korban diperkosa secara bergiliran dan ditinggalkan dalam kondisi tidak sadarkan diri. Korban yang ditemukan warga sekitar, membawanya pulang ke rumah orangtuanya. MC sempat muntah darah dan dirawat di Puskesmas Agrabinta," kata Saputra.

Dari kasus itu, dia mengimbau, perhatian dan pengawasan orangtua harus ditingkatkan agar anak tidak salah pergaulan. Ïni untuk menghindari hal yang tidak diinginkan," ujarnya. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement