Kamis 23 Jul 2020 10:43 WIB

Khofifah Ajak Masyarakat Beri Perlindungan Ekstra pada Anak

Anak-anak rentan mengalami stres selama pandemi

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kedua kiri)
Foto: Antara/Moch Asim
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kedua kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendorong anak-anak di wilayah setempat tetap optimistis dan semangat dalam meraih cita-cita, sekalipun Indonesia masih dalam situasi pandemi Covid-19. Khofifah berpesan agar anak-anak melakukan berbagai kegiatan positif dan produktif, namun tetap menerapkan protokol pencegahan Covid-19.

"Tetap semangat, tetap sehat. Jangan putus asa, jaga terus semangat meraih cita-cita setinggi langit. Insya Allah situasi ini bisa segera berakhir," kata Khofifah di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (23/7).

Khofifah mengingatkan, anak-anak rentan mengalami stres selama pandemi karena mereka terpaksa membatasi kegiatannya untuk belajar, bermain, dan beribadah di luar rumah. Menurutnya, hal ini perlu menjadi perhatian nersama, terutama orang tua.

"Ini harus menjadi perhatian kita semua. Awalnya mungkin gembira karena bisa di rumah, tapi lambat laun pasti bosan juga karena mereka tidak bisa bermain dan belajar dengan teman-teman sebayanya," kata Khofifah.

Khofifah mengatakan, peran orang tua sangatlah besar dalam membantu anak-anak mensiasati kondisi ini. Dia mengingatkan agar orang tua tidak lepas tangan dan acuh terhadap kondisi sang anak.

"Di masa pandemi ini butuh kerjasama dan kolaborasi antara guru, orangtua, dan juga siswa. Dengan begitu semangat belajar anak-anak tetap dapat terjaga," ujar Khofifah.

Khofifah mengungkapkan, peringatan Hari Anak Nasional selayaknya menjadi momentum bersama untuk memberi perlindungan ekstra kepada anak-anak di masa pandemi Covid-19 ini. Tidak hanya dari situasi belajar-mengajar yang dinilai membosankan dan menguras energi, namun juga dari kemungkinan anak-anak mendapatkan kekerasan dan eksploitasi dari orang dewasa.

"Jujur diakui jika situasi ini juga membuat banyak orang dewasa atau orang tua stres, dan anak-anak menjadi kelompok paling rentan mengalami kekerasan fisik, psikis, bahkan seksual," kata dia.

Demi mencegah kekerasan terhadap anak, tambah Khofifah, masyarakat perlu lebih aktif menjadi pelopor dan pelapor ketika menemui kasus kekerasan. Sehingha setiap anak betul-betul dapat terlindungi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement