Kamis 23 Jul 2020 08:41 WIB

Sebanyak 61.339 Pelaku UKM Sulsel Siap Terima Modal Usaha

Dana bantuan modal kerja tersebut berasal dari anggaran Program PEN

Perajin membuat kerajinan berbahan rotan di salah satu industri rumahan di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (22/1). Menkop UKM menyebut terjadi peyelundupan rotan yang mencapai 10 ribu ton per bulan.
Foto: ANTARA FOTO/Arnas Padda
Perajin membuat kerajinan berbahan rotan di salah satu industri rumahan di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (22/1). Menkop UKM menyebut terjadi peyelundupan rotan yang mencapai 10 ribu ton per bulan.

REPUBLIKA.CO.ID,MAKASSAR--Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (Diskop dan UMKM) Sulawesi Selatan (Sulsel) mencatat 61.339 pelaku usaha mikro siap menerima bantuan modal kerja dari Kementerian Koperasi dan UKM per 21 Juli 2020.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sulsel Malik Faisal di Makassar, Kamis (23/7) mengemukakan pihaknya telah melakukan pembaruan data UMKM yang akan mendapatkan stimulus pemerintah pusat sebesar Rp 2,4 juta per pelaku usaha pada masa pandemi Covid-19.

Dana bantuan modal kerja tersebut berasal dari anggaran Program PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional)."Untuk bisa menyentuh pelaku mikro yang belum tersentuh, maka dikeluarkan bantuan hibah yang namanya bantuan modal kerja. Ini idenya Presiden, sebesar Rp 2,4 juta kepada pelaku usaha mikro yang modal usahanya maksimal Rp 50 juta atau di bawah Rp 50 juta," kata Malik.

Program bantuan modal kerja ini rencananya akan dirilis pada Agustus dengan kuota nasional 12 juta untuk pelaku usaha mikro se-Indonesia. "Jadi ini tidak ada kuota setiap daerah, yang ada hanya kuota nasional. Jadi siapa cepat dia dapat. Tetapi kami komitmen bantu para pelaku usaha mikro ini, makanya kami mendata ulang kembali data pelaku usaha," katanya.

Malik Faisal mengemukakan sekarang ini seluruh kabupaten/kota se Sulsel sedang mengumpulkan data-data pelaku usaha mikro yang sebelumnya tercatat 825.067 usaha mikro, sedangkan data terbaru yang telah dikumpulkan hingga 21 Juli 2020 mencatat baru 61.339 atau 7,43 persen dari total data awal.

Menurut Faisal, berdasarkan informasi yang diperoleh, bantuan modal kerja tersebut akan diberikan satu kali.

"Data itu yang akan kita kirimkan ke Kementerian Koperasi dan Kementerian Keuangan sebagai leading sektor untuk selanjutnya memberikan bantuan ke pelaku mikro, karena langsung ditransfer ke rekening masing-masing," ujarnya.

Malik mengakui bahwa data yang saat ini dikantongi Dinas Koperasi dan UMKM belum valid sebab beberapa usaha mikro belum melengkapi datanya, sembari mendata kembali usaha mikro baru.

Beberapa data yang harus dilengkapi seperti NIK (pengusaha mikro), nomor telepon karena akan ada konfirmasi, nama usahanya, modal usahanya, dan omzet sebelum serta pasca-pandemi.

"Agustus rencana launching dan akan diberikan sekali. Ada kemarin yang secara simbolis diserahkan Presiden Joko Widodo sebanyak 60 orang, mereka pemilik usaha mikro dari Bogor," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement