Rabu 22 Jul 2020 20:45 WIB

Israel Lecehkan Institusi Kebudayaan Palestina

Israel menyita sejumlah dokumen dari dua pusat kebudayaan Palestina.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
Polisi perbatasan Israel berjaga ketika buldoser Israel menghancurkan gedung-gedung Palestina di kota Hebron Tepi Barat, 21 Juli 2020. Tentara Israel menghancurkan rumah-rumah warga Palestina tanpa izin yang diperlukan untuk membangun unit perumahan atau infrastruktur di Area C Tepi Barat.
Foto: EPA-EFE/ABED AL HASHLAMOUN
Polisi perbatasan Israel berjaga ketika buldoser Israel menghancurkan gedung-gedung Palestina di kota Hebron Tepi Barat, 21 Juli 2020. Tentara Israel menghancurkan rumah-rumah warga Palestina tanpa izin yang diperlukan untuk membangun unit perumahan atau infrastruktur di Area C Tepi Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Polisi Israel menggerebek dua pusat kebudayaan yang dikelola oleh Palestina di wilayah Yerusalem pada Rabu (22/7). Polisi Israel juga menyita sejumlah dokumen yang di dua pusat kebudayaan tersebut.

Seperti dilansir kantor berita WAFA, polisi dan petugas intelijen Israel menyambangi kediaman Direktur Yabous Cultural Center, Rania Elias di Yerusalem Timur. Petugas juga menggrebek kediaman Direktur Edward Said National Conservatory of Music (ESNCM), Suheil Khoury.

Baca Juga

Keduanya digiring ke masing-masing pusat kebudayaan dan petugas mulai melakukan penggeledahan serta menyita sejumlah dokumen. Tak hanya itu, Elias dan Khoury kini ditahan oleh polisi.

Selain itu, polisi juga menggerebek kediaman Direktur Jerusalem Arts Network, Daoud al-Ghoul. Jerusalem Arts Network merupakan jaringan dari lima pusat seni Palestina yang berbasis di Yerusalem Timur mencakup Yabous Cultural Center, ESNCM, Al-Ma'mal Foundation for Contemporary Art, Palestinian Art Court Al Hosh, dan Palestinian National Theatre, Al Hakawati.

Kementerian Kebudayaan Palestina mengutuk keras penggerebekan polisi Israel terhadap pusat-pusat kebudayaan di Yerusalem, serta penahanan dua direktur mereka. "Serangan terhadap institusi-institusi ini adalah serangan terhadap budaya nasional Palestina dan warisan budaya," kata Kementerian Kebudayaan Palestina dalam sebuah pernyataan.

Polisi Israel telah mengintensifkan kampanye terhadap semua institusi dan aktivis Palestina di kota yang diduduki. Polisi Israel menutup sebagian besar institusi dan menahan para pemimpin sebagai upaya untuk mencegah aktivitas Palestina di kota itu.

ESNCM bekerja di bidang Pendidikan. Lebih dari seribu siswa saat ini belajar musik di Program Akademik di enam cabang ESNCM di Yerusalem, Nablus, Gaza, Ramallah, Bethlehem dan Sekolah Musik Tchaikovsky. Para siswa menerima pelajaran instrumental individu, kelas-kelas teoretis dan biaya ensemble serta paduan suara, perkusi Arab dan sejarah musik.

Sementara, Yabous Cultural Center adalah organisasi non-pemerintah Palestina yang berbasis di Yerusalem dan didirikan pada 1995, Ketika itu, sejumlah seniman dan penggemar budaya serta pengusaha dari Yerusalem memutuskan mendirikan sebuah badan untuk mengadopsi pengembangan dan perlindungan seni pertunjukan di Yerusalem.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement