Selasa 21 Jul 2020 17:16 WIB

Sandiaga Sebut Keuangan Syariah Bisa Bantu UMKM

untuk mengatasi krisis yang terjadi saat ini harus ditumbuhkan wirausahawan UMKM.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Nidia Zuraya
Keuangan syariah, ilustrasi
Keuangan syariah, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengusaha muda Sandiaga Uno menyebut keuangan syariah akan menjadi solusi dari krisis ekonomi yang terjadi saat ini. Menurutnya, keuangan syariah sangat menjunjung nilai keadilan karena mampu memberikan keleluasaan serta kelonggaran kepada para nasabah.

"Saya melihat bisnis (keuangan) syariah akan berkembang secara signifikan pasca pandemi ini," kata Sandi dalam keterangan pers tertulis, Selasa (21/7).

Baca Juga

Dia mengatakan, keuangan syariah bergerak tidak seperti bank-bank kredit dan pinjaman online yang menjamur saat ini dengan bunga yang tinggi. Lanjutnya, hal itu justru yang akan mempersulit Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) berkembang.

"Oleh karena itu, mari kita dorong satu terobosan, Bank Infaq atau bank syariah lainnya. Karena ternyata sistem berbasis liberal dan kapitalis gagal dalam mengantisipasi krisis ekonomi yang dipicu Covid-19 ini," katanya.

 

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini menegaskan bahwa untuk mengatasi krisis yang terjadi saat ini harus ditumbuhkan wirausahawan atau pelaku usaha UMKM. Dia mengatakan, salah satunya dengan memberi kemudahan perizinan bukan saja kepada usaha-usaha besar.

Dia mengungkapkan, terlebih berdasarkan data ada sekitar 97 persen lapangan kerja diciptakan UMKM dan 60 persen dari ekonomi nasional merupakan kontribusi dari UMKM. Dia menilai, keberpihakan pada UMKM berpotensi memajukan ekonomi nasional.

Mantan ketua umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) ini menyebutkan bahwa permodalan ekonomi syariah tanpa riba atau bunga. Menurutnya, lembaga keuangan syariah bisa menjadi fasilitator UMKM di masa pandemi Covid-19.

Sandi mendorong agar UMKM terus melakukan inovasi berbasis riset dalam mengembangkan usaha. Dia melanjutkan, pelaku UMKM juga harus memanfaatkan teknologi digital mengingat lebih dari 150 juta rakyat Indonesia saat ini sekarang masuk dalam ekosistem digital.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement