Selasa 21 Jul 2020 15:54 WIB

Viral JKK Rp 100 juta, Ini Respons ITB

Uang itu sebagai persyaratan Jaminan Kemampuan Keuangan bagi mereka yang lolos lewat

Rep: Ali Mansur / Red: Agus Yulianto
Suasana kampus Institut Teknologi Bandung (ITB).
Foto: Republika/Erik Purnama Putra
Suasana kampus Institut Teknologi Bandung (ITB).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Institut Teknologi Bandung (ITB) tengah menjadi perbincangan warganet di berbagai platform media sosial. Lantaran orang tua calon mahasiswa diwajibkan memiliki saldo rekening di bank minimal Rp 100 juta. Itu sebagai persyaratan Jaminan Kemampuan Keuangan (JKK) bagi mereka yang lolos lewat Seleksi Mandiri (SM). 

Namun hingga saat ini, pihak ITB belum memberikan penjelasan secara resmi kebenaran persyaratan tersebut. Kepala Bagian Humas dan Publikasi ITB, Diki Purnama menyatakan, pihak kampus sedang menunggu penjelasan terkait JKK yang tengah viral di media sosial tersebut. 

"Terkait ini pimpinan sedang membuat penjelasan, dari kemarin, dan masih belum keluar penjelasannya. Intruksi dari pimpinan, mohon kepada para jurnalis untuk menunggu," ujar Diki saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (21/7).

Sebelumnya, sebuah unggahan soal JKK untuk calon mahasiswa ITB sebesar Rp 100 juta, viral di media sosial. Unggahan tersebut dibagikan oleh pemilik akun Twitter @mudirans, pada Sabtu (18/7). Dalam cuitannya, dia mengaku, kaget dengan diwajibkannya mencantumkan rekening orang tua dengan nominal Rp 100 juta. 

"Ya Allah uang pangkal SBM 40 juta, selain SBM 25 juta Wajah menangis kencang Harus nyantumin rekening orang tua dengan nominal minum 100 juta Wajah menangis kencang KENAPA BARU DI UPDATE SKRG WOIII!!!!!!!! GUA UDAH DAFTAR DAN GA AKAN AMBIL," tulis akun @mudirans.

Dalam tweetnya, dia juga mengatakan, saat ini persyaratan harus mencantumkan rekening dengan minimum 100 juta sudah tidak ada di laman resmi ITB. Namun diganti dengan hanya menandatangani kesanggupan membayar saja. Hanya saja, uang pangkal tetap masih ada hanya jaminannya saja yang tidak ada. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement