Selasa 21 Jul 2020 12:27 WIB

BRI Syariah Sudah Bungkus 92 Persen Kuota FLPP

Per Juni 2020, BRI Syariah telah salurkan Rp 749 miliar FLPP untuk 5.544 unit.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Friska Yolandha
BRI Syariah telah menyalurkan hampir 100 persen kuota Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) pada tahun 2020 sebanyak 8.700 unit rumah.
Foto: ANTARA/Syaiful Arif
BRI Syariah telah menyalurkan hampir 100 persen kuota Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) pada tahun 2020 sebanyak 8.700 unit rumah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- BRI Syariah telah menyalurkan hampir 100 persen kuota Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) pada tahun 2020 sebanyak 8.700 unit rumah. Pada hari ini, Selasa (21/7), BRI Syariah menandatangani 2.500 akad unit baru di 16 provinsi.

Direktur Bisnis Ritel BRI Syariah, Fidri Arnaldy menyampaikan dengan penambahan tersebut, maka total unit FLPP BRI Syariah sebanyak 8.044 unit atau 92 persen dari total target. Posisi per Juni 2020, BRI Syariah telah salurkan Rp 749 miliar FLPP untuk 5.544 unit.

Baca Juga

"Ini merupakan komitmen kami untuk realisasi target, dan kami siap jika ditambah lagi," katanya dalam konferensi virtual penandatangan akad 2.500 unit FLPP, Selasa (21/7).

Per Juni 2020, volume penyaluran KPR bersubsidi BRI Syariah sejak awal program tahun 2012 hingga 2020 telah mencapai Rp 4,1 triliun kepada 35.401 penerima. Dari awalnya pada tahun 2012 memiliki kuota sebesar 221 unit dengan nilai Rp 15,4 miliar.

Direktur Utama Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PPDPP PUPR), Arief Sabarudin menyampaikan pada semester I 2020, total penyaluran atau kuota FLPP sudah terpenuhi 75,2 persen terhadap lebih dari 77 ribu unit. Total target penyaluran tahun ini mencapai Rp 11 triliun.

Ia menyampaikan, PPDPP selalu melakukan evaluasi berkala dan akan menambah kuota bagi bank yang memiliki kinerja penyaluran baik. Menurut Arief, BRI syariah termasuk kategori bank yang memungkinkan untuk penambahan kuota.

"Nanti kita akan lihat hasil evaluasinya, kalau ada bank dengan kinerja baik pasti ditambah sejauh dana pemerintah masih memungkinkan," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement