Selasa 21 Jul 2020 07:02 WIB

Potensi Wilayah Selatan Garut Belum Tergali Maksimal

Kabupaten Garut memiliki sumber daya yang dapat meningkatkan ekonomi warganya.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Ratna Puspita
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) menilai potensi ekonomi yang ada di wilayah selatan Kabupaten Garut belum tergarap secara maksimal. [Foto ilustrasi wisata bahari di Garut]
Foto: Suherdi Riki/Republika
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) menilai potensi ekonomi yang ada di wilayah selatan Kabupaten Garut belum tergarap secara maksimal. [Foto ilustrasi wisata bahari di Garut]

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) menilai potensi ekonomi yang ada di wilayah selatan Kabupaten Garut belum tergarap secara maksimal. Padahal, wilayah Kabupaten Garut memiliki berbagai sumber daya yang dapat meningkatkan taraf ekonomi warganya. 

Wakil Menteri ATR/BPN Surya Tjandra mengatakan, Kementerian ATR/BPN terus melakukan koordinasi untuk percepatan pelaksanaan reformasi agraria melalui penataan aset dan penataan akses di selatan Kabupaten Garut. Menurut dia, masih banyak potensi yang bisa dikembangkan di Kabupaten Garut dalam upaya pemulihan ekonomi di masa new normal.

Baca Juga

"Kita melihat berbagai potensi yang ada di Kabupaten Garut, mulai pertanian, perkebunan, wisata, atau tambak udang, yang jelas intinya yang terkait dengan pertanahan itu mesti ada inventarisasi," kata dia saat mengunjungi Kabupaten Garut, Senin (20/7).

Ia mengakui, saat ini program yang ada masih belum optimal. Ia mencontohkan, dalam program sertifikat tanah masih belum bisa mendongkrak peningkatan ekonomi masyarakat.

"Kalau belum bisa menaikan ekonomi berarti belum berhasil pekerjaan kami dari Kementerian ATR/BPN. Nah ini untuk mencari tahu apa yang dibutuhkan dan mana yang cocok program kita bagi menaikan ekonomi masyarakat khususnya di 13 kabupaten/kota yang ada di pesisir selatan Jawa, termasuk Kabupaten Garut," kata dia.

Bupati Garut Rudy Gunawan mengatakan, program pemberian sertifikat tanah untuk menggali potensi di wilayah selatan sudah dilakukan sejak lama. Namun, adanya pandemi Covid-19 membuat banyak program yang berjalan tersendat.

"Saat ini akan dimulai lagi secepatnya, salah satunya agrikultur dan kepemilikan tanah yang ada di Kabupaten Garut. Saat ini kepemilikan tanah di kabupaten Garut dikuasai oleh BKSDA dan Perhutani, sehingga rencana pengembangan Garut selatan agak terhambat," kata dia.

Rudy menambahkan, Pemkab Garut juga membahas penyusunan ketersediaan tanah sektoral dan pengembangan komoditas unggul Jawa Barat bagian selatan, khususnya yang berada di Kabupaten Garut. Komoditas yang akan dikembangkan di antaranya dari sektor pertanian, perkebunan, dan kehutanan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement