Senin 20 Jul 2020 18:04 WIB

Ringankan Korban PHK, Menaker Buka Program Kewirausahaan

Pembekalan kewirausahaan inkubasi bisnis bertujuan memberikan bekal dan pendampingan

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Gita Amanda
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah menyatakan pembekalan kewirausahaan inkubasi bisnis bertujuan memberikan bekal dan pendampingan
Foto: Kemenaker
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah menyatakan pembekalan kewirausahaan inkubasi bisnis bertujuan memberikan bekal dan pendampingan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) secara resmi membuka program kewirausahaan bertajuk Pembekalan Kewirausahaan (Inkubasi Bisnis In Wall) di Balai Besar Pengembangan Pasar Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (BBPPK dan PKK) Lembang, Bandung Barat. Hal ini bermanfaat bagi pekerja yang terkena PHK dan dirumahkan di tengah pandemi Covid-19.

"Pentingnya pelatihan inkubasi bisnis untuk melahirkan wirausaha. Jenis usaha ultramikro, mikro dan kecil menjadi penyerap tenaga kerja terbesar, yaitu lebih dari 70 persen. Hal ini juga bisa bermanfaat bagi pekerja yang terkena PHK dan dirumahkan," kata Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Senin (20/7).

Kemudian, ia melanjutkan sudah menginstruksikan pada jajaran BBPPK dan PKK untuk terus mengembangkan berbagai program pelatihan dan melakukan sinergi dengan sejumlah stakeholders terkait untuk meningkatkan kompetensi tenaga kerja dan perluasan pasar kerja.

Pembekalan kewirausahaan inkubasi bisnis bertujuan memberikan bekal dan pendampingan kepada para peserta, sehingga mampu menjadi wirausahawan yang tangguh, inovatif, kreatif dan berdaya saing tinggi.

"Inkubasi bisnis ini merupakan salah satu tahapan untuk memberdayakan wirausaha maupun calon wirausaha potensial melalui kegiatan bimbingan kewirausahaan dalam jangka waktu tertentu dan pendampingan usaha berbasis pemanfaatan sumber daya lokal yang kreatif dan inovatif," kata dia.

Kegiatan pembekalan kewirausahaan inkubasi bisnis ini diselenggarakan selama lima hari yaitu 19 sampai 24 Juli 2020 dan diikuti oleh peserta sebanyak 200 orang yang terdiri dari Provinsi Banten sebanyak 19 orang, DKI Jakarta sebanyak 31 orang, Jawa Barat sebanyak 39 orang, Daerah Istimewa Yogyakarta sebanyak 10 orang, Jawa Tengah 51 orang dan Jawa Timur sebanyak 50 orang.

"Jumlah peserta tersebut dikelompokkan pada enam jenis usaha, yaitu pertanian, perikanan, peternakan, pengolahan (kuliner), jasa dan industri kreatif," ucap dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement