Senin 20 Jul 2020 17:57 WIB

Hamilton Kritik F1 Soal Keseriusan Kampanye Anti-Rasialisme

F1 telah mengakomodasi keinginan Hamilton terkait adanya kampanye anti-rasialisme.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Endro Yuwanto
Pembalap Mercedes Lewis Hamilton.
Foto: AP/Joe Klamar/Pool AFP
Pembalap Mercedes Lewis Hamilton.

REPUBLIKA.CO.ID, BUDAPEST -- Pembalap Mercedes, Lewis Hamilton, melontarkan kritik terhadap penyelenggara Formula One (F1) terkait keseriusan dalam isu melawan rasialisme dan mendorong keberagaman di arena balapan mobil paling bergengsi sejagat tersebut. Menurut juara F1 dalam tiga musim terakhir itu, ketidakseriusan F1 dalam menggaungkan kampanye anti rasialisme terlihat jelas dalam kacaunya seremoni anti-rasialisme di awal balapan.

Sebelum sesi balapan GP Hungaria, Ahad (19/7) malam WIB, para pembalap diharapkan berkumpul di depan podium untuk menunjukkan solidaritas terhadap kampanye anti-rasialisme. Seremoni ini dilakukan sebelum lagu kebangsaan Hungaria diperdengarkan.

Namun, ternyata tidak semua pembalap hadir di seremoni tersebut. Tercatat, hanya 15 pembalap dari 20 pembalap yang tampil di pentas F1 musim ini.

Tidak hanya itu, sebagian besar pembalap itu pun datang terlambat dan hanya delapan pembalap yang terlihat berlutut, bersama Lewis Hamilton, satu-satunya pembalap berkulit hitam di pentas F1 musim ini.

Selain itu, kekacauan juga terjadi pada akhir balapan. Hamilton, yang tampil sebagai yang tercepat di seri ketiga F1 musim ini, mengaku begitu terburu-buru untuk hadir di podium dan ambil bagian dalam kampanye anti-rasialisme.

''Mereka (F1) masih dan harus bisa melakukannya lebih baik lagi (dalam mengatur kampanye anti-rasialisme). Semuanya begitu terburu-buru. Saya baru keluar dari mobil, dan langsung berlari ke podium, dan segera berlutut. Agar mereka bisa lebih baik lagi, saya harus berkomunikasi langsung dengan F1,'' kata pembalap asal Inggris itu seperti dilansir Sky Sports, Senin (20/7).

Hingga sejauh ini, F1 memang telah mengakomodasi keinginan Hamilton terkait adanya kampanye anti-rasialisme di pentas F1 musim ini dengan meluncurkan kampanye ''We Race One''. Tidak hanya itu, kampanye ini pun bertujuan untuk mendorong keragaman di arena F1 pada musim-musim mendatang. Namun, secara konkret, F1 baru menggelar satu seremoni formal terkait kampanye anti rasialisme.

Itu pun dilakukan di seri pembuka, tepatnya di GP Austria, dua pekan silam. Sementara pada seri kedua, para pembalap yang berinisiatif berlutut di depan gridnya masing-masing sebelum balapan. Setidaknya ada 12 pembalap dari 16 pembalap yang berlutut di seri kedua tersebut. Atas kondisi ini, Hamilton akan melakukan komunikasi dengan F1.

''Saya tidak tahu, kenapa seremoni itu hanya dilakukan pada seri pembuka. Mereka berkata akan berjuang demi adanya keberagaman dan berperang terhadap rasialisme," tegas Hamilton. "Namun, mereka tak memberikan platform kepada kami untuk mengekspresikannya. Semuanya serba terburu-buru. Seharusnya, mereka memberikan kami waktu lebih banyak. Dalam beberapa hari mendatang, saya akan mengirimkan email dan kembali berkoordinasi dengan mereka.''

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement