Senin 20 Jul 2020 17:35 WIB

Pesantren di Purbalingga Terima Bantuan Alat Produksi

Pemkab Purbalingga menekankan komitmennya untuk mendukung UMKM.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Fuji Pratiwi
Brownies durian salah satu produk unggulan ekonomi kreatif pondok pesantren (ilustrasi). Sebanyak 30 Pondok Pesantren (Ponpes) di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah terima bantuan alat produksi Usaha Kecil Menengah (UKM).
Foto: Republika/Andrian Saputra
Brownies durian salah satu produk unggulan ekonomi kreatif pondok pesantren (ilustrasi). Sebanyak 30 Pondok Pesantren (Ponpes) di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah terima bantuan alat produksi Usaha Kecil Menengah (UKM).

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Sebanyak 30 Pondok Pesantren (Ponpes) di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah terima bantuan alat produksi Usaha Kecil Menengah (UKM). Sebanyak 16 pesantren mendapat bantuan berupa paket peralatan konveksi, sedangkan 14 pesantren lainnya mendapat bantuan alat pembuat kue dan roti.

Bupati Perbalingga Dyah Hayuning Pratiwi mengatakan, pada tahun anggaran 2020 ini, Pemkab Purbalingga memang memiliki program pemberdayaan ekonomi pondok pesantren. "Dengan bantuan ini, kami berharap pesantren di Purbalingga tidak hanya menjadi tempat belajar agama tapi juga menjadi kekuatan ekonomi di Purbalingga,'' kata Dyah, Senin (20/7).

Baca Juga

Sebelumnya, Dyah menyerahkan bantuan peralatan bagi Pondok Pesantren Nurul Barokah di Desa Beji Kecamatan Bojongsari, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Bantuan peralatan yang diberikan sesuai dengan permintaan masing-masing pesantren.

''Masing-masing pesantren memiliki potensi dan minat yang berbeda-beda. Ada yang di bidang pertanian, konveksi, perikanan dan sebagainya. Namun dalam tahap ini, kita menyerahkan bantuan peralatan untuk yang meminati bidang usaha tata boga dan konveksi,'' kata Dyah.

 

Dia menyebutkan, sebelum  mendapat bantuan, perwakilan dari masing-masing pesantren mendapatkan pelatihan selama sebulan. Dengan pelatihan ini, diharapkan mereka bisa benar-benar memanfaatkan bantuan peralatan yang diperoleh. Bahkan Dyah berjanji, setiap pesantren nantinya akan mendapat bantuan permodalan.

Dalam kesempatan itu, Dyah menyebutkan, komitmen Pemkab Purbalingga untuk mengembangkan UMKM di sana, tidak perlu diragukan lagi. ''Banyak kebijakan yang kami tempuh untuk mendukung UMKM agar bisa menjadi penyangga perekonomian daerah,'' kata dia.

Dalam bidang pemasaran, Pemkab Purbalingga telah mengeluarkan Perbup Bela-Beli Produk Purbalingga yang menganjurkan warga Purbalingga untuk membeli hasil produksi UMKM lokal. Demikian juga di sektor permodalan, Pemkab Purbalingga melalui perbankan BUMD telah meluncurkan program kredit Mawar (melawan rentenir) dengan bunga nol persen.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement