Ahad 19 Jul 2020 16:24 WIB

Jangan Khawatir, Masker tak Kurangi Jumlah Oksigen

Masker juga tidak membuat karbon dioksida menumpuk.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Qommarria Rostanti
Masker (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Masker (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, TORONTO -- Menggunakan masker menjadi salah satu yang harus dilakukan dalam protokol pencegahan penyebaran Covid-19. Namun, banyak orang yang merasa menggunakan masker justru malah mengurangi kadar oksigen sehingga tak lagi memakai masker.

Lalu, apakah benar masker mengurangi kadar oksigen seseorang? Dilansir di laman CBC News, Ahad (19/7), para ahli mengatakan tidak ada kebenaran untuk klaim itu.

"Saya belum melihat bukti medis atau ilmiah yang menunjukkan bahwa memakai masker akan menghabiskan oksigen tubuh Anda," kata Direktur Medis Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di University Health Network di Toronto, dr Susy Hota.

Masker juga dinilai tidak akan membiarkan gas berbahaya, seperti karbon dioksida, menumpuk di dalam. Saat merasa panas atau menjadi lebih sadar akan pernapasan pada saat mengenakan masker, Hota mengatakan itu tak membahayakan.

 

Seorang dokter keluarga di Burlington, Ontario, dr Jennifer Kwan sepakat dengan Hota. Oksigen dan karbon dioksida dapat menembus masker, tetapi masker menangkap droplet yang mengandung virus. Hal itu dapat membantu mengurangi penularan.

"Sebagai seorang profesional medis, kami mengenakan masker dalam praktik sehari-hari dan itu tidak menyebabkan dokter atau perawat atau ahli bedah dalam kondisi membahayakan," kata dia.

Risiko sebenarnya, kata Kwan, adalah ketika mengenakan masker secara tidak benar. Misalnya seperti berbagi masker yang sama kepada orang lain, menggunakan kembali masker sekali pakai, atau tidak membersihkan masker kain dengan benar.

Dia menyebut cara memakai masker yang benar antara lain cuci atau bersihkan tangan terlebih dahulu sebelum memakai dan melepasnya. Pegang hanya di bagian pengait untuk telinga. Jangan menyentuh bagian depan. Penting pula untuk menjaga agar wajah tertutup dari atas lubang hidung ke bawah dagu.

Jenis masker beragam. Masyarakat mungkin menemui orang-orang di jalan dengan masker yang memiliki katup atau ventilasi yang dirancang agar membuat pernapasan lebih mudah. Para ahli mengatakan masker dengan jenis ini tak aman digunakan. Masker berventilasi mungkin terlihat berteknologi tinggi dan lebih nyaman dipakai, tetapi Health Canada mengatakan masker tersebut memungkinkan droplet tersebar.

Chakrabarti dan Kwan merekomendasikan masker bedah atau masker kain. Sebaiknya hindari penggunaan masker berventilasi dan berkatup.

Hal yang perlu diingat yaitu meski telah menggunakan masker, bukan berarti Anda boleh mengabaikan jarak fisik dan kebersihan tangan yang baik. Jaga jarak dan sering mencuci tangan juga menjadi anjuran yang perlu diterapkan. Ketiga hal itu menjadi upaya pencegahan penularan Covid-19.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement