Ahad 19 Jul 2020 11:22 WIB

Emil Terharu Subuh Keliling Kembali Digelar di Masa AKB

Ridwan Kamil kembali menggelar subuh keliling setelah sempat terhenti akibat Covid-19

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Bayu Hermawan
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Foto: Abdan Syakura/Republika
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Setelah terhenti selama bulan, Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil kembali menggelar agenda Subuh Berjamaah Keliling (Subling). Pada Ahad (19/7), Ridwan Kamil melakukan Subling di Masjid Agung Garut, Kabupaten Garut.

Usai melakukan Subling perdana di masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) setelah sekitar empat bulan terhenti akibat pandemi Covid-19, Ridwan Kamil mengaku senang program keagamaan Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar ini bisa kembali digelar. Tentunya, dengan protokol kesehatan Covid-19 di tempat beribadah antara lain pakai masker, cek suhu tubuh, dan jaga jarak.

Baca Juga

"Saya sangat terharu karena pada dasarnya ini subuh berjamaah (keliling) pertama saya sebagai gubernur setelah empat bulan tidak bisa melaksanakan karena pandemi Covid-19," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil.

Emil pun, mengajak para jemaah yang hadir dan masyarakat Jabar pada umumnya untuk mensyukuri nikmat yang telah Allah berikan, terutama nikmat kesehatan dan silaturahmi. "Dua nikmat yang Allah berikan dan saat ini sedang Allah berikan ujian. Pertama, nikmat kesehatan. Hari ini kita menyadari betapa mahalnya menjaga dan mensyukuri nikmat kesehatan. Saya doakan semua sehat dan bebas atau jauh dari Covid-19,"  katanya.

Kedua, kata dia, nikmat yang sedang mendapatkan ujian. Karena, ternyata kita selama ini terlalu meremehkan terhadap nikmat silaturahmi. "Kita Lebaran kemarin tidak bisa mudik dan itu menandakan betapa mahalnya silaturahmi fisik yang selama ini mungkin kita kurang syukuri," katanya.

Selain itu, Emil juga mengatakan bahwa pandemi ini merupakan ujian bagi semua orang, terutama bagi pemimpin mulai dari presiden hingga level pemimpin di rumah tangga. Menurut Emil, penyakit yang disebabkan virus SARS-CoV-2 ini memiliki daya rusak dan daya tular yang tinggi. Oleh karena itu, saat ini yang bisa dilakukan untuk mengatasinya adalah dengan mencegah dan melawan Covid-19.

"Kalau mencegahnya Tiga M, memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Melawannya, karena vaksin dan obatnya belum ada, hanya bisa dengan menyemprotkan disinfektan," ujar.

Oleh karena itu, menurut Emil, meneruskan pesan Ketua Pengurus Pusat Dewan Masjid Indonesia Jusuf Kalla bahwa setiap hari masjid harus didisinfeksi, termasuk di Garut. "Karena orang yang datang ke masjid bisa dari mana saja, kita tidak tahu riwayat perjalanan. Jadi, tolong seluruh masjid di Garut kalau bisa disediakan disinfektan dan disemprot setiap hari,” katanya.

Upaya melawan Covid-19 tersebut, kata Emil, menjadi sosialisasi sekaligus perwujudan edukasi dari Pemda Provinsi Jabar agar masyarakat menjaga kesehatan dan tetap waspada terhadap Covid-19 di masa AKB. "Inilah tugas pemerintah untuk terus melakukan edukasi dengan sabar kepada rakyat bahwa Covid-19 ini punya daya rusak dan tular luar biasa," katanya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement