Ahad 19 Jul 2020 13:00 WIB

Orang yang Paling Merugi di Akhirat dalam Surat Al-Kahfi

Dalam surat Al-Kahfi terdapat penjelasan siapa orang paling merugi.

Dalam surat Al-Kahfi terdapat penjelasan siapa orang paling merugi. Bersujud (ilustrasi).
Foto: Reuters
Dalam surat Al-Kahfi terdapat penjelasan siapa orang paling merugi. Bersujud (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, 

قُلْ هَلْ نُنَبِّئُكُمْ بِالْأَخْسَرِينَ أَعْمَالًا الَّذِينَ ضَلَّ سَعْيُهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ يَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ يُحْسِنُونَ صُنْعًا

Baca Juga

'Katakanlah, maukah kalian kuberi tahu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya? Mereka adalah orang-orang yang sia-sia perbuatannya di dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka telah berbuat sebaik-baiknya.'' (Al-Kahfi [18] : 103-104).

Mujahid, ahli tafsir terkemuka dari kalangan tabi'in, menyatakan bahwa al akhsarina a'malan (orang-orang yang paling merugi perbuatannya) adalah Ahli Kitab, yakni orang-orang Yahudi dan Nasrani. Abu Hayyan menyimpulkan, dari berbagai pendapat ulama tentang al akhsarina a'malan bahwa mereka adalah semua orang yang menjalani agama selain Islam, orang yang memamerkan amalannya (riya), dan orang-orang yang mengerjakan bidah.'' (Al-Bahr Al-Muhith 8/7).

 

Merujuk pada keterangan Abu Hayyan, untuk menghindari kerugian besar-besaran saat kita amat memerlukan 'keuntungan' dari amalan kita, sudah seharusnya kita menghindarkan diri dari riya. Mengapa? Karena akan menjerumuskan kita ke jurang kerugian tanpa batas.

Menghindarkan diri dari riya hanya dapat dilakukan dengan mengikhlaskan setiap amalan dengan niatan hanya untuk menggapai keridhaan Allah semata-mata. Ketika beramal saleh, hendaknya kita tidak memedulikan apa kata orang terhadap kita. Apabila kita tidak bertambah semangat ketika dipuji orang lain dan tidak patah semangat atau putus asa ketika dicerca orang lain, itulah tanda bahwa amalan kita ikhlas karena Allah semata. h.

Satu yang harus selalu kita ingat, jangan pernah berpaling dari Alquran dan sunnah. Dengan menaati Allah, yakni mengikuti arahan Alquran dan menaati Rasulullah dengan menjalankan sunah, kita tidak hanya terhindar dari kerugian besar di akhirat, tetapi juga akan menggapai keuntungan yang besar. Hal ini sesuai janji Allah: 

يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمً

''Niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan, barang siapa menaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya dia telah menggapai keuntungan yang besar.'' (QS Al Ahzab [33] : 71).

 

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement