Sabtu 18 Jul 2020 21:52 WIB

Pakar IPB: Ini  Strategi UMKM di Tengah Pandemi

Perguruan tinggi ditantang menciptakan lulusan technosociopreneurship.

Kepala P2SDM IPB University, Dr Amirudin Saleh.
Foto: Dok IPB University
Kepala P2SDM IPB University, Dr Amirudin Saleh.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Secara umum, sektor ekonomi yang menguat di tengah pandemi Covid-19 yang mensyaratkan penanda-batasan interaksi fisik (survival mode) adalah pertanian, jasa logistik, jasa telekomunikasi, elektronik, makanan dan minuman, kimia, farmasi dan alat kesehatan.

Banyak Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang mengalami penurunan penjualan atau permintaan yang signifikan, pasokan bahan baku terbatas, pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan dan kesulitan membayar pinjaman.

“Akselerasi pola pendampingan UMKM mitra Perguruan Tinggi (PT) pasca pandemi Covid-19 perlu memperhatikan fakta saat ini. Yakni Covid-19 hidup bersama dengan masyarakat sampai adanya vaksin sehingga kesehatan dan keselamatan menjadi hal prinsip. Selain itu aktivitas ekonomi menjadi suatu keharusan," kataProf Dr Musa Hubeis, dosen IPB University dari Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM).

Ia mengatakan hal itu saat menjadi nara  sumber Webinar yang digelar oleh Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia (P2SDM), Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), IPB University,  Rabu  (15/7).

Ia menambahkan, "Oleh karena itu, tetap ada peluang di tengah kesulitan (pilihan dan kesiapan) melalui digitalisasi UMKM (online selling) serta transformasi bisnis dari produk dan jasa sesuai kebutuhan dan selera secara kreatif dan inovatif." 

Sementara itu, Dr Amiruddin Saleh selaku Kepala P2SDM menyampaikan bahwa dari webinar ini ada masukan dan pencerahan terkait bagaimana akselerasi pola pendampingan UMKM mitra perguruan tinggi pasca pandemi Covid-19. Salah satu tantangan bagi perguruan tinggi adalah bagaimana menciptakan lulusan technosociopreneurship.

"Memulai dunia kerja tidak mudah, untuk itu harus dibangun agar lulusan berkarakter berakhlak mulia, menjadi pembelajar lincah," ujar Amiruddin Saleh dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Untuk itu, kata dia, dosen pendamping agar mampu menciptakan lulusan yang mampu menciptakan program usaha baru. "Saya sangat berharap webinar ini dapat disimak secara sesama sebagai wadah menimba ilmu untuk topik membangun wirausaha baru yang adaptif. Perguruan tinggi harus mampu membekali dengan talenta wirausaha itu,” ujar Amieruddin.

Webinar ini juga menghadirkan Dr (cand) Marzuki Syahfirin dari Pusat Penelitian Teknologi Informasi dan Komunikasi (PPTIK) ITB;  dan Tri Ramaraya Koroy, PhD,  wakil Ketua STIE Indonesia, Banjarmasin.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement