Sabtu 18 Jul 2020 19:58 WIB

Di Tolikara, Belajar Daring tidak Bisa Diterapkan

Metode yang dipakai adalah belajar di rumah atau guru yang berkunjung ke rumah siswa.

Tidak semua wilayah di Indonesia yang memiliki akses internet sehingga menyulitkan proses belajar mengajar di rumah. Ilustrasi. Tampak kepala Sekolah SMP N 4 Bawang Mulud Sugito (kanan) dan guru Wiyata Bhakti menyerahkan berkas lembar tugas kepada siswa Khoerul Risal di rumahnya di Pranten, Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang, Jawa Tengah.
Foto: ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra
Tidak semua wilayah di Indonesia yang memiliki akses internet sehingga menyulitkan proses belajar mengajar di rumah. Ilustrasi. Tampak kepala Sekolah SMP N 4 Bawang Mulud Sugito (kanan) dan guru Wiyata Bhakti menyerahkan berkas lembar tugas kepada siswa Khoerul Risal di rumahnya di Pranten, Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang, Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, WAMENA--Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tolikara, Provinsi Papua Michael Ury Rapang mengatakan, belajar daring tidak bisa diterapkan sehingga yang digunakan adalah pembelajaran di rumah maupun guru yang berkunjung ke rumah siswa.

Michael Ury Rapang melalui sambungan teleponnya, Sabtu (18/7), mengatakan, tidak bisa diterapkan belajar secara daring sebagaimana anjuran pemerintah pusat, kementerian, maupun Gugus Tugas Covid-19.

"Yang kami pakai sekarang metode pembelajaran di rumah, dan kalau dekat guru yang berkunjung ke rumah siswa. Untuk belajar di rumah secara daring, kami tidak ada sama sekali memiliki sarana itu. Kami belum punya jaringan internet," katanya.

Metode pembelajaran di rumah maupun guru berkunjung ke rumah itu akan dievaluasi setelah 31 Juli mendatang. "Kami akan memantau perkembangan dalam dua pekan ke depan untuk memutuskan proses pembelajaran dari rumah tetap dilanjutkan atau digantikan dengan pembelajaran tatap muka di sekolah," katanya.

Ia mengatakan, sedang diupayakan adanya bantuan dari pemerintah pusat maupun daerah untuk melengkapi sarana prasarana pendidikan yang mendukung kegiatan belajar modern secara daring.

"Kami akan menyusun ke depan, bagaimana ke depan baik pemda maupun pemerintah pusat, suka tidak suka kita harus siapkan sarana dan prasarana yang berbasis internet dan menyiapkan sekolah-sekolah memiliki listrik," katanya.

 

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement