Sabtu 18 Jul 2020 20:05 WIB

Anggota PKC Dilarang Masuk AS, Rakyat China Geram

China mengklaim di bawah PKC rakyatnya mencapai kemerdekaan dan kebebasan

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Christiyaningsih
China mengklaim di bawah PKC rakyatnya mencapai kemerdekaan dan kebebasan. Ilustrasi.
China mengklaim di bawah PKC rakyatnya mencapai kemerdekaan dan kebebasan. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING — Pemerintah China mengatakan rakyatnya telah bereaksi keras atas laporan yang menyebut Amerika Serikat (AS) sedang mempertimbangkan untuk melarang semua anggota Partai Komunis China (PKC) memasuki negaranya. Beijing menilai, langkah demikian dapat membuat AS berhadapan dengan 1,4 miliar warga China.

“Kami mencatat bahwa rakyat China telah bereaksi keras terhadap laporan kemarin bahwa Pemerintah AS mempertimbangkan pembatasan perjalanan pada semua anggota PKC,” ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) China Hua Chunying pada Jumat (17/7), dikutip laman resmi Kemlu China.

Baca Juga

Hua mengatakan AS belum mengklarifikasi apakah laporan tersebut benar. “Jika memang benar, AS sebenarnya berdiri menentang 1,4 miliar orang China, yang merupakan seperlima dari total populasi dunia, dan secara konyol bertindak bertentangan dengan rakyat Cina dan rakyatnya sendiri,” ucapnya.

Dia menegaskan di bawah kepemimpinan PKC, rakyat China mencapai kemerdekaan dan kebebasan. Kemajuan besar terus dibuat hingga kini. “Praktik-praktik telah membuktikan bahwa jalan sosialisme dengan karakter China telah mengangkat 1,4 miliar orang China keluar dari kemiskinan dan keterbelakangan,” ujar Hua.

Pemerintahan Presiden AS Donald Trump dilaporkan sedang mengkaji untuk melarang semua anggota PKC melakukan perjalanan ke AS. Hal itu dapat dipastikan akan semakin memperburuk hubungan kedua negara.

Pada Kamis (16/7), seorang sumber yang mengetahui hal tersebut mengungkapkan, para pejabat senior di pemerintahan Trump telah mulai mengedarkan sebuah rancangan perintah presiden yang mungkin diambil terkait larangan perjalanan anggota PKC. Namun pembahasannya masih dalam tahap awal dan masalah tersebut belum diajukan kepada Trump.

Jika larangan benar-benar diterapkan, hal itu dapat memukul PKC, mulai pejabat tinggi hingga anggota level terendahnya. China dapat dipastikan akan mengambil langkah balasan. Ia bisa saja tak hanya menyasar diplomat, tapi juga eksekutif bisnis yang berpotensi merugikan kepentingan AS di China.

Sebelumnya Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo telah berhenti mengonfirmasi bahwa pemerintahan Trump sedang mempertimbangkan larangan masuk bagi seluruh anggota PKC. Namun dia menyebut pemerintah tengah berpikir tentang bagaimana melawan PKC.

Sekretaris Pers Gedung Putih Kayleigh McEnany tak memberi penjelasan mendetail terkait hal tersebut. “Kami menjaga setiap opsi yang berkaitan dengan China di atas meja,” ujarnya.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement