Sabtu 18 Jul 2020 10:55 WIB

Jumlah Pasien Sembuh Covid-19 Jatim Lewati Kasus Positif

Jumlah pasien sembuh Covid-19 di Jawa Timur melonjak drastis.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melihat ventilator High Flow Nasal Cannula (HFNC) bantuan dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (7/7/2020). LIPI menyerahkan bantuan satu unit ventilator HFNC buatan Indonesia kepada pemerintah provinsi Jawa Timur yang berfungsi untuk memberikan terapi oksigen beraliran tinggi dan mencegah pasien tidak sampai gagal nafas sebagai upaya percepatan penanganan COVID-19 di Jawa Timur.
Foto: ANTARA/MOCH ASIM
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melihat ventilator High Flow Nasal Cannula (HFNC) bantuan dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (7/7/2020). LIPI menyerahkan bantuan satu unit ventilator HFNC buatan Indonesia kepada pemerintah provinsi Jawa Timur yang berfungsi untuk memberikan terapi oksigen beraliran tinggi dan mencegah pasien tidak sampai gagal nafas sebagai upaya percepatan penanganan COVID-19 di Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Jumlah pasien sembuh Covid-19 di Jawa Timur melonjak drastis. Selama sembilan hari berturut-turut Jawa Timur menyumbang angka kesembuhan tertinggi secara nasional, Jumát (17/7). Bahkan, total pasien sembuh kini berada diatas jumlah pasien positif aktif yang sedang dirawat.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa memaparkan hingga Jumát (17/7), jumlah pasien sembuh terkonfirmasi ada sebanyak 8.313 orang atau sejumlah 46,6 persen. Terdapat penambahan pasien sembuh sebanyak 387 orang.

Sementara  total pasien terkonfirmasi positif  yang sedang dirawat  menjadi 8.178 orang atau sebanyak 45,86 persen. Adapun jumlah pasien yang meninggal sebanyak 1.338 orang atau sebanyak 7,5 persen dan kumulatif positif adalah 17.829. Dengan demikian maka Jawa Timur hari ini mencapai milestone jumlah prosentase kesembuhan melebihi kasus aktif yang masih dirawat.

“Alhamdulillah, jumlah kesembuhan terus bertambah. Ini menjadi kabar baik sekaligus penyemangat untuk seluruh masyarakat Jatim agar bisa sesegera mungkin keluar dari situasi darurat Covid-19,” ungkap Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Jumat (17/7), melalui rilisnya kepada Republika.co.id.

Maturnuwun para dokter, tenaga kesehatan, perawat, aparat TNI dan Polri,  akademisi dan seluruh relawan Covid-19 yang sudah bahu membahu, kerja keras sehingga jumlah pasien sembuh Jatim bisa melebihi jumlah pasien positif,” tambah Khofifah.

Namun demikian, Khofifah meminta kepada masyarakat untuk terus menjaga kesehatan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Menurutnya, tidak ada tawar menawar untuk hal tersebut.

“Jangan sampai situasi ini membuat kita menjadi lengah. Sebaliknya, kewaspadaan harus terus ditingkatkan. Semua berpotensi tertular dan menularkan,” tuturnya.

Khofifah menambahkan, salah satu faktor yang mempengaruhi tingginya angka pasien sembuh di Jatim yaitu adanya tambahan bed dan rumah sakit rujukan dari 99 menjadi 126 rumah sakit rujukan serta  perawatan yang efektif di RS Darurat atau RS Lapangan di Jalan Indrapura, Surabaya. Saat ini, kesembuhan di RS Lapangan Indrapura mencapai seratus persen dan  kematian nol persen dan yang telah selesei dirawat sembuh mencapai  80,4%. Khofifah optimistis angka kesembuhan Jatim akan terus bertambah dan kasus dapat dikendalikan lebih baik.

“Pemisahan pasien ringan dengan sedang dan berat, penggunaan plasma convalesent maupun karantina terpusat di RS Darurat Indrapura cukup efektif dalam mendongkrak angka kesembuhan di Jatim," ujarnya.

Selain itu, lanjut Khofifah, Jawa Timur juga secara konsisten menerapkan strategi 3T yakni Testing, Tracing dan Treatment. Hingga saat ini, Jatim sendiri telah melaksanakan 598.065 rapid test dan tes polymerase chain reaction (PCR) dengan jumlah sebanyak 96.936 sample.

"Secara nasional, pelaksaan rapid test di Jatim adalah yang tertinggi. Kami lakukan ini sebagai bagian dari upaya memutus mata rantai penularan covid-19," pungkasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement