Sabtu 18 Jul 2020 04:08 WIB

Politikus Pakistan Sambut Baik Perubahan Status Hagia Sophia

Perubahan status Hagia Sophia disambut baik politikus Pakistan.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Muhammad Hafil
Politikus Pakistan Sambut Baik Perubahan Status Hagia Sophia.
Foto: Youtube/Guide for The Traveler
Politikus Pakistan Sambut Baik Perubahan Status Hagia Sophia.

REPUBLIKA.CO.ID, LAHORE -- Senator yang juga ketua dari partai Jamaat-e-Islami, Sirajul Haq, memberikan selamat kepada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan atas langkah mengembalikan Hagia Sophia menjadi masjid. Ia mengatakan, seluruh dunia Islam menyambut hangat keputusan Pengadilan Turki atas pengubahan status bangunan bersejarah tersebut.

"Orang-orang yang berteriak tak adil karena diubah menjadi masjid oleh umat Islam setelah 80 tahun, sebaliknya harus melawan Israel atas pendudukan ilegal di masjid-masjid dan bangunan Islam," kata politisi Pakistan ini dalam sebuah pernyataan dari Mansoora pada Kamis, dilansir di The News, Jumat (17/7).

Baca Juga

Seperti diketahui, Erdogan melalui dekritnya telah memerintahkan untuk mengubah status Hagia Sophia kembali menjadi masjid. Melalui dekrit itu, bangunan tersebut kini ditempatkan di bawah Kementerian Urusan Agama.

Pada 10 Juli 2020 lalu, pengadilan Turki menetapkan putusan yang mencabut status museum yang disematkan kepada Hagia Sophia. Keputusan kabinet pada 1934 di era Kemal Ataturk yang sudah berjalan enam abad lantas dibatalkan.

Hagia Sophia merupakan bangunan gereja yang diresmikan pada 15 Februari 360 M di masa kaisar Konstantius II oleh uskup Eudoxius dari Antioka. Gereja ini dibangun di samping tempat istana kekaisaran Byzantium. 

Saat Konstantinopel ditaklukkan Sultan Mehmed II pada 1453, bangunan Hagia Sophia diubah menjadi Masjid Aya Sofia. Hingga pada 1937, pemerintah sekuler Turki di bawah Mustafa Kemal Ataturk mengubah status Hagia Sophia menjadi museum. Sejak itu, Hagia Sophia menjadi salah satu objek wisata terkenal di Istanbul. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement