Jumat 17 Jul 2020 14:30 WIB

Positif Covid-19 di Mataram Bertambah 11 Orang

Kasus Covid-19 di Kota Mataram tercatat 744 orang, 268 masih dalam perawatan.

Pengecekan pasien dengan metode polymerase chain reaction atau PCR (ilustrasi).
Foto: AP Photo/Gerald Herbert
Pengecekan pasien dengan metode polymerase chain reaction atau PCR (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menyebutkan kasus positif pada Kamis (16/7/2020) pukul 22.00 Wita bertambah 11 orang. Ada tiga orang pasien dinyatakan sembuh.

Anggota Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Mataram, sekaligus Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Mataram I Nyoman Swandiasa, di Mataram, Jumat, mengatakan dengan adanya penambahan kasus positif baru Covid-19 itu, maka secara kumulatif kasus Covid-19 di Kota Mataram tercatat 744 orang.

"Dari jumlah itu, 268 masih dalam perawatan, 426 sembuh dan 50 orang diantaranya meninggal dunia," katanya.

Selain itu, dari data terakhir itu tercatat juga 200 orang pasien dalam pengawasan (PDP), 19 orang dalam pemantuan (ODP) dan 267 orang tanpa gejala (OTG).

Dikatakannya, dengan masih tingginya angka kasus Covid-19 dan masih ditemukan kasus positif baru Covid-19, Kota Mataram hingga saat ini masih berstatus zona merah.

Akan tetapi, tren peningkatan temuan kasus positif baru Covid-19 terjadi karena adanya kontribusi dari pasien dalam PDP dan OTG, tidak ada kluster di lingkungan baru.

"PDP dan OTG tersebut, ditemukan dari ruang publik dan tempat kerja yang sudah mulai dibuka pemerintah seiring dengan kebijakan normal baru," katanya.

Karena itu, pemerintah kota kini kembali meningkatkan dan menggencarkan sosialisasi dan mengingatkan lagi masyarakat untuk menetapkan protokol kesehatan Covid-19 guna menghindari penularan.

"Pemerintah kota juga telah menerapkan jam malam, pengawasan di 7 pintu masuk Kota Mataram, penutupan objek wisata dan hiburan," katanya.

Sedangkan, temuan kasus positif Covid-19 dari kluster lingkungan sudah tidak ada, sehingga hal itu menjadi indikasi bahwa pelaksanaan program penanganan Covid-19 berbasis lingkungan (PCBL) yang diterapkan pemerintah kota selama ini cukup efektif dan berhasil.

"Beberapa lingkungan yang sebelumnya menjadi kluster baru Covid-19, seperti Lingkungan Panarage, Pejarakan dan Pelembak, kini sudah nol kasus Covid-19, begitu juga lingkungan lainnya," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement