Jumat 17 Jul 2020 14:27 WIB

RZ Turunkan Relawan dan Kirim 1.000 Superqurban ke Masamba

Superqurban. menjadi solusi pangan darurat untuk masyarakat terdampak bencana

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
Menurut Chief Program Officer Rumah Zakat (RZ), Murni Alit Baginda, merespon kejadian ini pada hari, Selasa (14/7) Rumah Zakat Action langsung mengirimkan relawan untuk melakukan assessment ke Banjir Bandang Masamba.
Foto: istimewa
Menurut Chief Program Officer Rumah Zakat (RZ), Murni Alit Baginda, merespon kejadian ini pada hari, Selasa (14/7) Rumah Zakat Action langsung mengirimkan relawan untuk melakukan assessment ke Banjir Bandang Masamba.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Hujan dengan intensitas tinggi selama dua hari terakhir mengakibatkan Sungai Masamba, Rongkang dan Sungai Rada meluap, sehingga terjadi banjir bandang. Bupati setempat menetapkan status tanggap darurat selama 30 hari, terhitung dari 14 Juli hingga 12 Agustus 2020.

BNPB melaporkan 18 orang masih dalam pencarian, sedangkan korban meninggal berjumlah 32 orang. Selain itu sebanyak 3.627 KK atau 14.483 jiwa mengungsi di tiga kecamatan. Mereka tersebar di pengungsian di Kecamatan Sabbang, Baebunta dan Massamba. 

Menurut Chief Program Officer Rumah Zakat (RZ), Murni Alit Baginda, merespon kejadian ini pada hari, Selasa (14/7) Rumah Zakat Action langsung mengirimkan relawan untuk melakukan assessment.

“Saat ini sudah ada 8 orang relawan yang sudah kami turunkan dari Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan ke lokasi bencana untuk melakukan aksi” ujar Murni, kepada wartawan, Jumat (17/7).

Murni menjelaskan, sejak Kamis (16/7) Rumah Zakat Action telah mendirikan posko utama di Jalan Sultan Hasanuddin (Depan RS Andi Djema Masamba), Sulawesi Selatan. Posko ini dijadikan pusat koordinasi aksi dan juga pusat bantuan untuk warga terdampak bencana. 

Menurut Murni, tak hanya mendirikan posko tahapan aksi untuk bencana banjir bandang di Luwu Utara, Rumah Zakat berupaya memenuhi kebutuhan darurat untuk warga terdampak dengan menyediakan obat-obatan logistik dan bahan pangan. Salah satu bahan pangan darurat yang dipersiapkan Rumah Zakat adalah 1.000 paket Superqurban. “Superqurban menjadi solusi pangan darurat untuk masyarakat terdampak bencana oleh karena itu kita siapakan seribu paket superqurban kornet dan rendang," katanya.

Untuk awalan, kata dia, Rumah Zakat baru mengirimkan 400 paket yang nantinya bisa di manfaatkan di dapur umum dan di nikmati para pengungsi di Luwu Utara.

Superqurban, merupakan program optimalisasi kurban dengan mengolah dan mengemas daging kurban menjadi cadangan pangan dari protein hewani dalam bentuk kornet ataupun rendang yang tahan hingga tiga tahun sangat praktis dijadikan sumber pangan darurat yang bergizi bagi masyarakat terdampak bencana seperti di Masamba ini.

Selama 2019, Rumah Zakat telah menyalurkan 394.208 paket Superqurban. Sedangkan dari Januari hingga Juni 2020 sebanyak 160.832 paket Superqurban telah disalurkan di berbagai wilayah, mulai dari Aceh hingga Papua termasuk di wilayah bencana.

Sedangkan untuk penanganan bencana di Luwu Utara, kata dia, Rumah Zakat Action membuat dua fase tahapan aksi penanganan bencana di Luwu Utara, yang disesuaikan dengan kondisi dan fase Bencana di lapangan.“Pada fase pertama ini yaitu fase tanggap darurat, kita fokus membantu evakuasi, layanan kesehatan, dapur umum, sanitasi (wash), penyediaan logistik, hingga layanan psikososial,” kata Murni

Selanjutnya, kata dia, di fase Rehabilitasi dan rekonstruksi selain masih terus menyediakan pelayanan kesehatan dan dapur umum yang mungkin masih di perlukan, pendirian sekolah darurat, membangun kembali masjid, Rumah Zakat juga akan mulai melakukan pendampingan ekonomi untuk warga terdampak. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement