Kamis 16 Jul 2020 22:09 WIB

Dukung PEN, Bank Mandiri Salurkan Rp 119,6 M kepada UMKM

Bantuan berupa kredit produktif kepada 263 debitur segmen UMKM di Jakarta

Bank Mandiri menyalurkan sekitar Rp 119,6 miliar berupa kredit produktif kepada 263 debitur segmen UMKM di Jakarta.
Foto: Mandiri
Bank Mandiri menyalurkan sekitar Rp 119,6 miliar berupa kredit produktif kepada 263 debitur segmen UMKM di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Mandiri berkomitmen untuk mengoptimalkan dana penempatan pemerintah untuk Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dari dampak pandemi Covid-19. Untuk itu, Bank Mandiri menyalurkan sekitar Rp 119,6 miliar berupa kredit produktif kepada 263 debitur segmen UMKM di Jakarta.

Ke-263 debitur tersebut antara lain merupakan pelaku usaha Perdagangan, Produksi, Pendidikan, Jasa dan lainnya. Baik di level mikro sampai menengah.

Nasabah mendapatkan pembiayaan berskema kredit Modal Kerja (KMK), Kredit Usaha Mikro (KUM) dan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan besaran bervariasi di kisaran Rp 45 juta hingga Rp 3,3 miliar

Menurut Regional CEO Bank Mandiri Jakarta IV Harry Gale, pihaknya menargetkan dapat menyalurkan pembiayaan program PEN ini dengan optimal, namun tetap menjaga kehati-hatian dan track record debitur di perbankan.

“Kami memanfaatkan seluruh jaringan mikro dan UKM kami di lapangan untuk memastikan bahwa debitur tersebut memang layak dan benar-benar memiliki usaha yang potensial. Tujuannya, agar pembiayaan ini tepat sasaran dan benar-benar bisa menggerakkan ekonomi masyarakat, sesuai dengan tujuan program PEN," kata Harry Gale.

Tak hanya itu, tambahnya, pihaknya juga akan melakukan pendampingan dan monitoring kepada debitur penerima kredit PEN agar dapat memastikan terpenuhinya kebutuhan debitur, termasuk jika dibutuhkan tambahan pembiayaan.

Berdasarkan PMK 70/2020, pemerintah menempatkan uang negara di bank-bank Himbara untuk disalurkan sebagai kredit produktif, khususnya kepada segmen usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Adapun penempatan dana tersebut di Bank Mandiri adalah sebesar Rp10 triliun, dimana Bank Mandiri telah menyiapkan alokasi pembiayaan sebesar Rp 20 triliun untuk segmen UMKM.

Berdasarkan pipeline tersebut, dia menjelaskan, penyaluran kredit khusus segmen UMKM akan diarahkan ke sektor-sektor produktif antara lain pertanian, perkebunan, jasa dan perdagangan, industri pengolahan, pariwisata serta sektor lain yang memberikan dampak pada ketahanan pangan.

Untuk mempercepat proses penyaluran dan implementasi protokol kesehatan dalam bisnis di era New Normal, Bank Mandiri  juga telah memanfaatkan dukungan TI dalam proses bisnis, seperti aplikasi Mandiri Pintar untuk memangkas proses administrasi dalam pengajuan kredit mikro produktif agar persetujuan bisa diperoleh dalam 15 menit.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement