Kamis 16 Jul 2020 17:32 WIB

Peneliti: Tunjangan Pengangguran Covid-19 Topang Ekonomi

Tunjangan Covid-19 menopang pengeluaran konsumen selama pandemi bantu ekonomi

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Covid-19 (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Covid-19 (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Penelitian menemukan pengeluaran rumah tangga penerima tunjangan pengangguran di Amerika Serikat (AS) lebih besar dibandingkan saat masih ada anggota keluarga yang bekerja. Para peneliti menemukan bantuan itu menopang perekonomian dan pengeluaran konsumen di tengah pandemi yang meningkatkan angka pengangguran di seluruh AS.

Namun penelitian yang dirilis JPMorgan Chase Institute, Kamis (16/7) ini juga menambah kekhawatiran. Pengeluaran masyarakat akan turun drastis saat bantuan berakhir pada akhir bulan Juli mendatang.

Baca Juga

Penerima bantuan 600 dolar AS per pekan yang bagian dari Undang-undang Coronavirus Aid, Relief, and Economic Security (CARES) menghabiskan anggaran mereka 10 persen lebih banyak dibandingkan sebelum pandemi. Peneliti menganalisis transaksi 61 ribu rumah tangga penerima bantuan dari bulan Maret hingga Mei.

Pengeluaran semua rumah tangga turun drastis ketika virus mulai menyebar dan membuat aktivitas bisnis dihentikan. Tapi naik lagi ketika rumah tangga-rumah tangga itu menerima bantuan.

Hal itu sangat berbeda dari resesi biasanya, di mana rumah tangga yang menerima bantuan memotong pengeluaran mereka 7 persen. Sebab, bantuan pengangguran hanya mencakup pendapatan satu orang.

Diperkirakan ada sekitar 30 juta warga AS yang menerima bantuan pengangguran. Mereka dapat terdorong ke jurang kemiskinan bila bantuan pengangguran yang akan selesai pada akhir Juli berhenti.

"Kami memperkirakan berakhirnya bantuan akan membuat pengeluaran masyarakat terpotong besar, dampaknya berpotensi  negatif baik untuk rumah tangga maupun aktivitas ekonomi makro," tulis para peneliti.

Data itu juga mencerminkan dampak menyakitkan yang harus dihadapi rumah tangga. Banyak tunjangan yang terlambat diberikan karena pemerintah negara bagian kewalahan memproses pengajuan bantuan.

Penelitian tersebut juga menemukan rumah tangga yang baru mendapatkan bantuan beberapa pekan sejak mereka berhenti bekerja akan memotong 20 persen pengeluaran mereka. Pengeluaran baru pulih setelah bantuan tiba. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement