Kamis 16 Jul 2020 16:16 WIB

Sang Bos Dukung Usaha Zaha Perangi Rasialisme

Hodgson ingin Zaha tak lagi mendapatkan perlakuan tersebut.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Gilang Akbar Prambadi
 Wilfried Zaha
Foto: EPA-EFE/Hannah McKay
Wilfried Zaha

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pelatih Crystal Palace, Roy Hodgson mendukung Wilfried Zaha dalam usahanya memerangi rasialisme. Zaha mengungkapkan akhir pekan lalu telah mengalami perlakuan rasis di media sosial yang membuat dia geram.

Hodgson akan mendukung jika Zaha melawan rasialisme. Hodgson mengatakan, jika ditanyakan apakah Zaha memiliki keberanian yang sama seperti Raheem Sterling dalam menyuarakan anti rasialismeme serta menuntut keadilan. Maka jawabannya adalah iya.

"Jawaban saya adalah ya. Dia (Zaha) cukup kuat untuk melakukannya tetapi bagaimana dia bisa melakukannya dan apa yang bisa dia lakukan dan perubahan apa yang bisa dia lakukan, saya benar-benar tidak tahu,” kata Hodgson, dilansir dari Sky Sports, Kamis (16/7).

Mantan pelatih timnas Inggris itu menegaskan, hal-hal yang berbau rasialis jelas akan memengaruhi mental seseorang. Maka dari itu, Hodgson ingin Zaha tak lagi mendapatkan perlakuan tersebut serta dia tak lagi terbeban secara mental. Hodgson juga berharap Zaha bisa kembali normal jelang melawan Manchester United.

Situasi ini membuat Hodgson belum bisa menjawab apakah akan menurunkan Zaha ketika melawan MU. Namun yang pasti ia menegaskan merasa sedih dengan apa yang diterima Zaha. 

Hodgson akan menawarkan kepada Zaha jika belum siap secara mental maka tak akan memainkannya.

Hodgson tak punya pilihan jika memang Zaha menyatakan siap bermain. Namun Hodgson berharapa berbicara jujur tentang kondisinya karena banyak orang yang peduli.

"Sayangnya aku tidak bisa menjamin dia bisa mengeluarkan hal-hal itu dari pikirannya sekeras apa pun dia berusaha,” ujarnya.

Mantan pemain timnas Inggris berkulit hitam, Luther Blissett mendesak pesepan bol lain mengutuk keras rasialisme. Menurutnya, pendidikan mengenai bahaya rasialisme perlu didengungkan kepada semua orang.

"Media sosial sekarang hampir merupakan artefak modern dari rasisme karena orang dapat melakukan ini dan bisa mengeluarkannya sehingga banyak orang dapat melihatnya,” tuturnya.

Menurutnya, kunci agar masyarakat sadar bahwa rasialisme berdampak buruk kepada mental seseorang adalah pendidikan. Selain itu, Blissett juga melihat terkadang ada beberapa orang yang tak mengerti apa yang diucapkannya adalah rasialis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement