Jumat 17 Jul 2020 00:55 WIB

Bukit Rimbang Baling Riau Diusulkan Jadi Taman Nasional

Perubahan status Bukit Rimbang Baling akan memberikan dampak ekonomi pada warga

Gubernur Riau Syamsuar (kanan)
Foto: FB Anggoro/ANTARA FOTO
Gubernur Riau Syamsuar (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU  - Gubernur Riau Syamsuar mengusulkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengubah status kawasan Suaka Margasatwa Bukit Rimbang Baling menjadi taman nasional.

"Ke depannya harapan kami, dan tentunya sangat berharap, mudah-mudahan suaka margasatwa ini bisa berubah menjadi taman nasional," kata Syamsuar, Kamis (16/7).

Menurut Syamsuar, apabila status Suaka Margasatwa Rimbang Baling diubah menjadi taman nasional, maka besar kemungkinan masyarakat Riau, khususnya yang berada Kabupaten Kampar dan Kabupaten Kuansing, bisa mendapatkan manfaat ekonomi dari pengelolaan kawasan konservasi.

"Apalagi suasana era baru yang sekarang ini kita tetap melakukan protokol kesehatan, dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan bersama Menteri Pariwisata sedang menerbitkan surat edaran tentang pengembangan wisata alam di berbagai daerah sudah bisa dibuka, tentunya dengan memperhatikan protokol kesehatan Covid-19," katanya.

Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Wiratno dalam webinar tersebut menyatakan akan menindaklanjuti usul Gubernur Riau mengenai perubahan statusSuaka Margasatwa Bukit Rimbang Baling.

"Pemintaan Gubernur Riau ini saya juga baru tahu sekarang. Kita akan membuat tim terpadu untuk memutuskannya," kata Wiratno.

Bukit Rimbang Bukit Baling ditetapkan sebagai kawasan suaka margasatwa berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan tanggal 23 Mei 2014. Kawasan Hutan Suaka Margasatwa Bukit Rimbang Bukit Baling mencakup wilayah seluar 141.226 hektare di Kabupaten Kampar dan Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau.

Menurut ketentuan, kawasan suaka margasatwa tidak boleh digunakan sebagai permukiman. Namun sebelum ditetapkan sebagai suaka margasatwa, di kawasan tersebut sudah ada enam desa.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement