Kamis 16 Jul 2020 14:30 WIB

Menteri PUPR dan Gubernur Sulsel Kunjungi Luwu Utara

Pemkab Luwu Utara saat ini fokus membuka akses jalan yang masih terisolir.

Foto udara kondisi perkampungan tertimbun lumpur akibat terjangan banjir bandang di Desa Radda, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Rabu (15/7/2020). Banjir bandang yang terjadi akibat tingginya curah hujan yang membuat sungai Salukula dan Meli meluap tersebut mengakibatkan 21 orang meninggal dunia dan puluhan warga dilaporkan masih dalam pencarian.
Foto: ANTARA/Moullies
Foto udara kondisi perkampungan tertimbun lumpur akibat terjangan banjir bandang di Desa Radda, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Rabu (15/7/2020). Banjir bandang yang terjadi akibat tingginya curah hujan yang membuat sungai Salukula dan Meli meluap tersebut mengakibatkan 21 orang meninggal dunia dan puluhan warga dilaporkan masih dalam pencarian.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basoeki Hadimoeljono bersama Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah berkunjungan ke Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Kamis (16/7). Kunjungan tersebut untuk melihat dari dekat dampak banjir bandang yang terjadi beberapa hari sebelumnya.

Dari Makassar, Nurdin yang tiba di Bandara Bua, Kabupaten Luwu, langsung memimpin rapat dan menerima penjelasan tentang kondisi Masamba. Ia kemudian menunggu kedatangan Menteri PUPRBasoeki dari Jakarta, untuk selanjutnya bersama-sama menuju Kota Masamba.

Baca Juga

Pemprov Sulsel merespons dengan cepat banjir bandang yang terjadi dengan mengirimkan bantuan ke lokasi tersebut. Ia juga menyatakan prihatin atas korban jiwa yang meninggal dan bersama berbagai pihak, bahu-membahu melakukan penanganan dan upaya pemulihan.

"Atas nama pemerintah menyampaikan bela sungkawa sedalam-dalamnya atas musibah banjir yang menelan korban jiwa ini. Semoga almarhum mendapat tempat yang layak di sisi Allah," katanya.

Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani menjelaskan hari ini pihaknya fokus membuka akses jalan yang masih terisolir terutama pada ruas jalan nasional trans Sulawesi. "Mengingat ini kan urat nadi lalu-lintas dan perekonomian, terutama untuk mendistribusikan logistik pada beberapa wilayah pengungsian di Kabupaten Luwu Utara," kata Indah.

Bupati perempuan pertama di Sulsel ini menambahkan bantuan bagi warga terisolir sudah dapat dilakukan dengan menggunakan kendaraan roda dua. "Misalnya di daerah pegunungan, di Kota Masamba,aksesnya terputus. Jadi baik jembatan gantung dan jembatan beton terputus, jadi kami cari jalan pegunungan," sebutnya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement