Warta Ekonomi.co.id, Bogor

Pendiri Skype, Toivo Annus, meninggal dunia di umur ke-48. Kabar itu mengudara berkat laporan dari media Estonia yang mengutip keterangan istrinya.

Menurut pernyataan resmi, Toivo tutup usia secara tak terguda pada Minggu (12/7/2020), seperti informasi yang Warta Ekonomi kutip dari DealStreetAsia, Kamis (16/7/2020).

“Ia meninggal karena penyakit yang tidak terduga,” ujar istri dari wirausahawan itu.

Baca Juga: Twitter Miliarder & Tokoh Politik Di-Hack, Kini Akunnya Sudah ...

Baca Juga: Dear Pengguna Android, Segera Hapus 11 Aplikasi Ini, Muat Malware

Selain mendirikan Skype, Toivo juga aktif menyuntikkan modal ke sejumlah startup di Asia Tenggara; termasuk Sea Ltd dan Red Doy Payment asal Singapura. Ia pun memiliki peran besar bagi sejumlah parner bisnis, termasuk perusahaan fesyen Pomelo.

Pendiri dan CEO Pomelo Fashion, David Jou berujar, “Toivo merupakan salah satu investor angel paling terkemuka di industri e-commerce Asia Tenggara, saat kami menghimpun putaran pertama pendanaan pada 2014. Ia tak cuma menjadi investor dan penasihat, tapi juga teman baik perusahaan.”

Mendiang Toivo bertanggung jawab atas bagian teknis di Skype pada awal 2003-akhir 2005, saat eBay membeli perusahaan seharga Rp 38,2 triliun. Tak cuma itu, ia juga mengelola kantor Skype pertama di Tallinn. Setelah menjual Skype, ia mendirikan Ambient Sound Investment, perusahaan manajemen aset swasta. Saat ini, perusahaan mengelola aset berjumlah 113 juta dolar AS.

Tak hanya itu, Toivo juga mendukung modal ventura tahap awal, Jungle Ventures. “Asia Tenggara telah kehilangan salah satu juaranya. Ia meminjamkan nama, modal, dan keahlian kepada banyak orang di wilayah tersebut ketika mereka sangat membutuhkan,” ujar Mitra Pendiri Jungle Ventures, Amit Anand.

Selain itu, Toivo juga berjasa dalam investasi aplikasi Karaoke iPhone di Manila, pasar kosmetik daring Singapura ‘’Luxola’, serta penyedia bahan makanan ‘RedMart’

Ia memegang gelar MBA/CS dari Tallinn Technical University. Setelah lulus, ia mengelola tim, proyek, departemen, dan perusahaan TIK mikro.

Ikuti Whatsapp Channel Republika