Kamis 16 Jul 2020 04:25 WIB

PGRI: Pengawasan KBM di Zona Hijau Harus Berjenjang

Seluruh pihak harus saling menjaga keamanan dan keselamatan peserta didik.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Andi Nur Aminah
Pelajar mengikuti kegiatan belajar secara daring atau virtual  dari rumah, di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (14/7). Kegiatan belajar secara daring saat ini masih mengalami kendala, di antaranya masalah teknis dan jaringan.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Pelajar mengikuti kegiatan belajar secara daring atau virtual dari rumah, di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (14/7). Kegiatan belajar secara daring saat ini masih mengalami kendala, di antaranya masalah teknis dan jaringan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) menilai pentingnya kolaborasi yang baik antara pemerintah pusat dan daerah dalam menangani pencegahan Covid-19 di bidang pendidikan. Khususnya di sekolah yang sudah dibuka di zona hijau. 

Wasekjen PB PGRI Dudung Abdul Qadir mengatakan, seluruh pihak harus menjaga keamanan dan keselamatan peserta didik. "Memang berjenjang, pertama pemerintah daerah melalui dinas pendidikan masing-masing membuat satu gugus tugas yang bekerja secara ekstra mengevaluasi pembelajaran di masa pandemi," kata Dudung, pada Republika.co.id, Selasa (14/7).

Gugus Tugas tersebut bertugas mengawasi pembelajaran di sekolah di zona hijau. Menurut Dudung, penting bagi daerah yang berada di zona hijau untuk mengevaluasi kegiatan pembelajaran apakah ada kecenderungan negatif atau positif. "Kalau tidak dikelola dengan baik, ini berbahaya. Kan kita komunikasinya kurang bagus, pusat begini, daerah begini. Tapi alhamdulillah sekarang sudah kompak," kata dia menambahkan.

Dudung menjelaskan, saat ini di daerah zona hijau sekolah juga melakukan relaksasi. Ia menyontohkan berdasarkan informasi yang diterima dari Jambi. Pembelajaran hanya dilakukan tiga jam saja dengan protokol kesehatan yang ketat.

"Kemudian di Kalimantan daerah pedalaman, yang tidak terkena Covid-19. Mereka tatap muka tapi tidak full," kata dia lagi. 

 

 

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement