Rabu 15 Jul 2020 23:28 WIB

Brimob Ambon Kampanye anti-Hoaks Buat Percepat Tangkal Covid

Salah satu isu hoaks adalah penyalahgunaan wewenang oleh tenaga kesehatan.

Hoax. Ilustrasi
Foto: Indianatimes
Hoax. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Personel Kompi 1 Batalyon A Pelopor Satuan Brimob Polda Maluku menggencarkan sosialisasi untuk menangkal isu dan kabar bohong (hoaks) di masyarakat. Hal ini bagian langkah percepatan penanganan pandemi virus Corona atau Covid-19 di Kota Ambon.

"Kami sejak beberapa hari terakhir menggencarkan sosialisasi kepada masyarakat terkait langkah Pemprov Maluku maupun Pemkot Ambon dalam menangani penyebaran virus Corona," kata pimpinan tim patroli Pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Harkamtibmas) Kompi 1 Batalyon A Pelopor,Bripka Arman Noya, di Ambon, Rabu.

Baca Juga

Tim patroli Harkamtibmas Kompi 1 Batalyon A Pelopor mendatangi warga di sejumlah lokasi di Kota Ambon di antaranya di beberapa pangkalan ojek di Dusun Kate-Kate, Kecamatan teluk Ambon, untuk menyosialisasikan langkah-langkah percepatan penanganan pandemi Covid-19 yang sudah dilakukan Pemkot Ambon dan Pemprov Maluku.

Menurut Arman, akhir-akhir ini bermunculan informasi yang salah dan keliru yang berdampak munculnya stigma negatif dalam lingkungan masyarakat terkait penanganan pandemi Covid-19. Sehingga diperlukan sosialisasi untuk meluruskannya.

"Masyarakat jangan mudah percaya dengan informasi bohong atau hoaks yang disebarkan pihak-pihak tidak bertanggungjawab untuk menjatuhkan kredibilitas pemerintah, terkait penanganan Covid-19," ujarnya.

Menurutnya, informasi tentang penyalahgunaan wewenang oleh tenaga kesehatan maupun gugus tugas percepatan penanganan Covid-19, merupakan salah satu isu yang santer dikembangkan di kalangan warga Ambon. Komandan Kompi 1 Batalyon A Pelopor Iptu Noer Saleh, secara terpisah membenarkan pihaknya sengaja menggencarkan sosialisasi kepada masyarakat untuk mereduksi isu dan kabar bohong yang beredar sehingga tidak meresahkan warga.

Masyarakat diajak untuk tidak mudah percaya dengan sebuah informasi, terutama yang beredar di media sosial dengan tidak jelas sumbernya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement