Kamis 16 Jul 2020 00:00 WIB

Menkes Inggris: Pemerintah tidak Sarankan Penggunaan Masker

Para pembeli di Inggris diharuskan menggunakan masker selama berbelanja mulai 24 Juli

 Para pembeli yang mengenakan masker berjalan di sepanjang Oxford Street di London, Selasa, 14 Juli 2020. Pemerintah Inggris menuntut orang-orang mengenakan masker di toko-toko karena mereka berusaha mengklarifikasi pesannya setelah berminggu-minggu dicegah di tengah pandemi COVID-19.
Foto: AP / Frank Augstein
Para pembeli yang mengenakan masker berjalan di sepanjang Oxford Street di London, Selasa, 14 Juli 2020. Pemerintah Inggris menuntut orang-orang mengenakan masker di toko-toko karena mereka berusaha mengklarifikasi pesannya setelah berminggu-minggu dicegah di tengah pandemi COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock mengatakan bahwa pemerintah tidak akan menyarankan masyarakat menggunakan masker di kantor. Kebijakan ini menyusul spekulasi bahwa aturan untuk tempat kerja bisa saja mengikuti aturan tempat perbelanjaan.

"Kami tidak akan merekomendasikan masker di kantor," kata Hancock kepada Sky News, Rabu (15/7).

Baca Juga

Para pembeli di Inggris akan diharuskan menggunakan masker selama berbelanja mulai 24 Juli guna membantu mengurangi risiko lonjakan baru dalam penyebaran virus corona, kata Perdana Menteri Boris Johnson pada Senin.

Hancock mengatakan kepada BBC bahwa pemerintah telah mempertimbangkan penggunaan masker di kantor namun menolak gagasan tersebut dengan alasan bahwa jika orang menghabiskan waktu lama secara bersamaan maka pelindung wajah tidak memberikan perlindungan.

"Itu interaksi dengan orang-orang yang biasanya tidak bersama anda dan di saat itulah masker dapat sangat membantu," katanya.

Masker menjadi syarat mutlak ketika berada di transportasi umum di Inggris. Surat kabar Telegraph melansir pada Rabu (15/7) bahwa pemerintah dapat segera merekomendasikan penggunaan masker di semua ruang publik termasuk di kantor dan tempat kerja lainnya.

Disinggung mengenai laporan BBC tersebut, Hancock mengatakan: "Tidak. Ini adalah sesuatu yang telah kami lihat dan kami tolak."

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement