Kamis 16 Jul 2020 00:03 WIB

Akses Keluar Masuk Sekitar Secapa AD Dijaga Ketat

Wali Kota sudah teken aturan PSBM wilayah Secapa AD.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Indira Rezkisari
Petugas dari Gugus Tugas Covid-19 Kota Bandung, berjaga-jaga di Check Point Pembatasan Sosial Berskala Makro (PSBM) di Jalan masuk Cisatu dari arah Ciumbuleuit, Rabu (15/7). Dalam penerapan PSBM, Jalan Cisatu termasuk jalan yang ditutup karena mempunyai akses langsung ke Jalan Hegarmanah dan Secapa AD sebagi klaster baru Covid-19. PSBM rencananya berlaku selama 14 hari dari tanggal 14 kemarin.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Petugas dari Gugus Tugas Covid-19 Kota Bandung, berjaga-jaga di Check Point Pembatasan Sosial Berskala Makro (PSBM) di Jalan masuk Cisatu dari arah Ciumbuleuit, Rabu (15/7). Dalam penerapan PSBM, Jalan Cisatu termasuk jalan yang ditutup karena mempunyai akses langsung ke Jalan Hegarmanah dan Secapa AD sebagi klaster baru Covid-19. PSBM rencananya berlaku selama 14 hari dari tanggal 14 kemarin.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Akses keluar masuk masyarakat ke kawasan Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD) dijaga ketat oleh para petugas gabungan yang memantau di tiga titik cek poin di Jalan Panorama dan Jalan Hegarmanah, Setiabudi serta Jalan Cisatu, Cimbeuleuit, Kota Bandung. Pengawasan ditingkatkan khususnya kepada masyarakat yang hendak masuk ke kawasan tersebut.

"Memang kita kan penerapan sama seperti PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), terus juga cenderung pengetatan yang diutamakan yang akan masuk diperketat," ujar Camat Cidadap, Hilda Hendrawan saat dihubungi, Rabu (15/7).

Baca Juga

Ia mengungkapkan, para petugas akan mengecek penerapan protokol kesehatan di masyarakat dan mencatat identitas dan keperluan warga yang hendak masuk serta keluar. Katanya, ketiga cek poin berada di Jalan Hegarmanah, Jalan Cisatu dan Panorama.

"Aktivitas (masyarakat) berjalan seperti biasa hanya mungkin dan ini sudah dipahami masyarakat. Aktivitas sampai jam 21.00 Wib malam, kalau tidak perlu amat jangan ada yang keluar kecuali yang emergency," katanya.

Menurutnya, aktivitas ekonomi masyarakat pun tetap berjalan hanya dibatasi hingga pukul 21.00 Wib. Sementara itu, terkait jalur Setiabudi yang banyak dipenuhi tempat makan dan nongkrong, ia menyebut bahwa kawasan tersebut berada di luar akses penyekatan yang dilakukan.

"Penyekatan dilakukan di area yang ada akses keluar masuk komplek Secapa AD," katanya.

Hilda menambahkan, sudah mulai melakukan rapid tes ke masyarakat di kawasan sekitar Secapa AD hingga Jumat mendatang sebanyak 600 orang dari 7 RW di tiga kelurahan di Kecamatan Cidadap. Namun, ia belum bisa memberikan hasil kegiatan rapid tes di hari pertama sebab kewenangan tim medis.

"Mohon maaf tidak bisa menginformasikan hasil yang berkaitan dengan medis. Target per hari 200 orang," katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Rita Verita saat dikonfirmasi belum memberikan jawaban terkait hasil pertama rapid tes ke warga di sekitar Secapa AD.

Wali Kota Bandung, Oded M Danial mengaku sudah meneken peraturan Wali Kota Bandung tentang Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM). Selain itu, dilakukan rapid tes dan swab tes kepada warga untuk memastikan masyarakat terjaga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement