Rabu 15 Jul 2020 18:27 WIB

2021, Sistem Pembayaran Transportasi Jakarta Terintegrasi

Integrasi ini membuat Jak Lingko dapat mengintegrasikan tarif dan tiket.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
Seorang warga DKI Jakarta sedang menunjukan kartu Jaklingko Bank DKI di Halte Transjakarta (22/11). Sistem pembayaran transportasi di DKI Jakarta akan terintegrasi mulai 2021.
Foto: Dok Bank DKI
Seorang warga DKI Jakarta sedang menunjukan kartu Jaklingko Bank DKI di Halte Transjakarta (22/11). Sistem pembayaran transportasi di DKI Jakarta akan terintegrasi mulai 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan patungan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI dan PT MRT Jakarta (perseroda) yakni PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek (MITJ) menandatangani Perjanjian Pemegang Saham Sistem INtegrasi Pembayaran Antarmoda Transportasi, Rabu (15/7). Penandatanganan tersebut dilakukan bersama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta), PT MRT Jakarta (MRTJ), dan PT Jakarta Propertindo (Jakpro).

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan pembayaran transportasi antarmoda di Jakarta akan terintegrasi pada 2021. "Mudah-mudahan pertengahan tahun depan masyarakat di Jakarta sudah bisa menikmati satu device untuk semua moda," kata Anies di Gedung Kementerian Perhubungan, Rabu (15/7).

Baca Juga

Anies mengatakan integrasi tersebut membuat institusi Jak Lingko dapat mengintegrasikan tarif dan tiket. Anies menargetkan, nantinya penerapan tersebut tidak hanya dilakukan di Jakarta saja namun juga meluas di Jabodetabek dan berbagai wilayah.

"Dengan begitu nantinya kita bisa menyaksikan warga cukup dengan memiliki satu device apakah kartu atau cell phone tapi instrumen tunggal untuk pembayaran semua moda transportasi di Jakarta," ungkap Anies.

Anies mengatakan, Jak Lingko akan memiliki keleluasaan menari patner untuk menciptakan alat pendukung dalam pembayaran transportasi yang terintegrasi. Dia mengharapkan hal terseut dapat terselesaikan dengan cepat.

"Kerja sama ini juga memungkinkan dilakukannya analisa mahadata yang komprehensif untuk seluruh pergerakan 2,5 juta warga pengguna angkutan umum Jabodetabek yang akan dijadikan dasar pengembangan regenerasi kota Jakarta," jelas Anies.

Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menilai hal tersebut menjadi titik awal integrasi transportasi publik yang sangat penting. Sebab integrasi tersebut dimulai dengan sistem pembayaran yang terintegrasi.

"Hal ini adalah terobosan besar dimana semua proses pembayaran antarmoda akan saling terhubung, baik di perhubungan darat, perkeretaapian bahkan nantinya untuk angkutan ojek online dan untuk taksi," ujar Budi.

Dalam waktu dekat, PT MITJ akan menunjuk konsultan untuk melakukan studi terkait sistem, teknologi, dan model investasi paling tepat untuk integrasi pembayaran antar moda bagi Jabodetabek. Selanjutnya, akan digelar beauty contest untuk memilih mitra strategis sistem pembayaran yang menggunakan metode electronic fare collection (EFC).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement