Rabu 15 Jul 2020 18:14 WIB

Pertamina Semringah, Transaksi Cashless di SPBU Melejit

Pertamina Semringah, Transaksi Cashless di SPBU Melejit

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Pertamina Semringah, Transaksi Cashless di SPBU Melejit. (FOTO: Arif Firmansyah)
Pertamina Semringah, Transaksi Cashless di SPBU Melejit. (FOTO: Arif Firmansyah)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta

Sejak diberlakukan adaptasi kebiasaan baru, Pertamina menerapkan protokol pencegahan Covid-19 di seluruh lini bisnis. Salah satunya dengan uji coba transaksi nontunai di seluruh SPBU di Surabaya atau dikenal dengan SPBU Pemberlakuan Surabaya Ber-Non Tunai Bersama (PSBB).

Pemberlakuan transaksi cashless di SPBU seluruh Surabaya ini dilaksanakan sejak 1 Juli 2020 sebagai fase pertama, dengan uji coba transaksi nontunai via aplikasi My Pertamina dalam 1 jalur khusus, red carpet.

Sebelum program SPBU PSBB, Unit Manager Communication, Relations & CSR Pertamina MOR V, Rustam Aji menjelaskan transaksi nontunai di Surabaya rata-rata pada Juni 2020 hanya 1.500 transaksi per hari. Setelah program PSBB fase pertama dalam dua pekan ini, transaksi nontunai meningkat lebih dari lima kali lipat menjadi 8.100 transaksi nontunai per hari. Bahkan pada 9 Juli, total transaksi non-tunai di SPBU se-Kota Surabaya mencapai lebih dari 9.800 transaksi.

 

Baca Juga: SPBU Pertamina Bakal Terapkan Protokol New Normal. Bagaimana SOP yang Dijalankan?

"Peningkatan transaksi nontunai 440 persen atau menjadi lima kali lipat lebih ini menjadi indikasi konsumen SPBU di Surabaya sudah mulai beradaptasi dengan kebiasaan baru untuk menjaga kesehatan diri sendiri dan keluarganya," ujar Rustam dalam keterangan pers, Selasa (14/7/2020).

Program ini dilaksanakan sebagai implementasi Peraturan Wali Kota Surabaya Nomor 28 Tahun 2020 tentang Pedoman Tatanan Normal Baru pada Kondisi Pandemi Covid-19 di Kota Surabaya, yang menyebutkan agar transaksi jual beli dilakukan secara non-tunai.

Seperti diketahui, penggunaan benda-benda yang disentuh oleh banyak orang, termasuk uang tunai sebaiknya dikurangi penggunaannya dalam masa pandemi Covid-19. Rustam menambahkan, Pertamina juga ikut mendukung program Bank Indonesia dengan menggalakkan program Gerakan Nasional Non Tunai (GNTT).

"Karena pembayaran secara nontunai atau cashless terbukti sebagai metode transaksi keuangan yang praktis, aman, dan efisien," tambah Rustam.

Dosen Departemen Mikrobiologi Klinik FKUB, Andrew William Tulle, dalam webinar Idjen Talk mengatakan Virus SARS-CoV-2 yang menjadi penyebab Covid-19 dapat bertahan di permukaan benda mati seperti plastik dan logam selama beberapa jam hingga beberapa hari.

"Ada penelitian yang menunjukkan Covid-19 lebih stabil saat berada pada permukaan yang licin. Penelitian itu juga menunjukkan setelah uang kertas dan koin diberi virus, masih bisa dideteksi setelah 2-4 hari," ujar Andre.

Rustam menyatakan, dengan meningkatnya transaksi cashless ini, Pertamina berharap dapat memberikan kemudahan bertransaksi di SPBU bagi para pelanggan.

"Beragam promo bagi pelanggan senantiasa hadir dalam aplikasi MyPertamina. Salah satunya adalah cashback untuk driver ojol sebesar 50% untuk pembelian Pertalite, cashback 50% untuk pembelian Pertalite dan Dexlite bagi pengemudi angkot, dan cashback 30% bagi masyarakat umum yang membeli Pertamax Series dan Pertamina Dex," ujar Rustam.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement