Rabu 15 Jul 2020 17:54 WIB

Takbir Idul Adha di Yogyakarta Ditiadakan

Takbir keliling Idul Adha di Yogyakarta ditiadakan.

Rep: Silvi Dian Setiawan/ Red: Muhammad Hafil
Takbir Idul Adha di Yogyakarta Ditiadakan. Foto: Warga membawa obor keliling kota saat pawai takbiran menyambut hari raya Idul Adha (Ilustrasi)
Foto: Antara/Ampelsa
Takbir Idul Adha di Yogyakarta Ditiadakan. Foto: Warga membawa obor keliling kota saat pawai takbiran menyambut hari raya Idul Adha (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pelaksanan takbir keliling Idul Adha 1441 Hijriyah di Kota Yogyakarta ditiadakan. Ketentuan ini diatur dalam Surat Edaran (SE) Wali Kota Yogyakarta Nomor 451/9162/SE/2020 tentang Panduan Penyelenggaraan Ibadah Idul Adha 1441 Hijriyah.

Wali Kota Haryadi Suyuti dalam SE tersebut mengatakan, takbir dianjurkan untuk dilakukan di rumah. Hal ini mengingat penyebaran Covid-19 masih terjadi di Kota Yogyakarta.

Baca Juga

Sehingga, dengan ditiadakannya takbir ini diharapkan tidak menimbulkan klaster baru penularan Covid-19.  Walaupun begitu, Haryadi menyebut takbir ini dapat dilakukan di tempat ibadah.

Namun, hanya tempat ibadah yang telah mengantongi surat keterangan aman Covid-19 dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta.

"(Takbir) Dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dan memberitahukan kepada camat dengan tembusan Muspika (Musyawarah Pimpinan Kecamatan)," kata Haryadi dalam SE yang diterima Republika, Rabu (15/).

Termasuk dalam penyelenggaraan shalat Idul Adha juga diharuskan untuk dilakukan di rumah. Jika dilakukan di masjid atau mushala, maka tempat ibadah harus mendapatkan izin dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

Haryadi menyebut, tiap tempat ibadah diharuskan menyiapkan satuan petugas (satgas) selama pelaksanaan Idul Adha berlangsung. Sehingga, satgas ini nantinya yang mengawasi dalam penerapan protokol kesehatan selama ibadah berlangsung.

"Tempat tidak mewadahi infaq atau sedekah jamaah dengan cara mengedarkan kotak infaq. Karena berpindah-pindah tangan, sehingga rawan penularan penyakit," ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement