Rabu 15 Jul 2020 12:54 WIB

Dosen Asia dan Eropa Mengajar di Telkom University

Kegiatan perkuliahan ini akan membuka wawasan baru bagi mahasiswa

Rep: fauzi ridwan/ Red: Hiru Muhammad
Sebanyak 15 dosen yang berasal dari wilayah Asia dan Eropa memberikan kuliah selama satu pekan kepada 401 mahasiswa internasional Telkom University dalam program Global Learning Week (Glow) yang ke empat tahun.
Foto: humas telkom university
Sebanyak 15 dosen yang berasal dari wilayah Asia dan Eropa memberikan kuliah selama satu pekan kepada 401 mahasiswa internasional Telkom University dalam program Global Learning Week (Glow) yang ke empat tahun.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Sebanyak 15 dosen yang berasal dari wilayah Asia dan Eropa memberikan kuliah selama satu pekan kepada 401 mahasiswa internasional Telkom University dalam program Global Learning Week (Glow) yang ke empat tahun. Proses pembelajaran dilakukan secara daring atau online di masa pandemi Covid-19 dari 13 Juli hingga 24 Juli mendatang.

Mahasiswa internasional tersebut berasal dari 9 program studi dan 6 fakultas yang akan mengikuti 15 mata kuliah. Dosen-dosen tersebut berasal dari 6 negara Bangladesh, Malaysia, Taiwan, Belanda, Belgia, India dan mereka akan didampingi oleh 15 asisten dosen dari Telkom University.

Rektor I Bidang Akademik Telkom University, Dadan Rahadian mengatakan para mahasiswa akan belajar tentang inovasi teknologi terbaru, tren dalam desain dan seni dan pengaruhnya terhadap masyarakat. Selain itu, membuka wawasan dan menganalisis tren yang sedang berkembang di masyarakat saat ini."Kegiatan belajar mengajar secara daring merupakan new normal dalam dunia pendidikan," ujarnya melalui keterangan pers, Rabu (15/7).

Ia mengapresiasi tenaga pengajar dari 6 negara yang telah berpartisipasi dalam program Glow."Ditengah pandemi ini, seluruh mahasiswa yang mengikuti program ini tetap bersemangat dan mampu membuka sudut pandang baru kedepan," katanya.

Ke 15 dosen tersebut yaitu Prof. Dr. Wee Fwen Hoon dari Universiti Malaysia Perlis, Muhammad Izuan Fahmi bin Romli, Ph.D., dari Universiti Malaysia Perlis, Dinesh Tandon, Ph.D dari Chitkara University, India, Wim De Keyser, Ph.D dari University of Applied Sciences and Arts Belgia, Prof. Dr. Adnan bin Hassan dari Universiti Teknologi Malaysia.

Dr. Jude William Genilo dari University of Liberal Arts Bangladesh, Prof. Ir. Dr. Rosdiadee Nordin dari Universiti Kebangsaan Malaysia dan Prof. Nurfadhlina Mohd Sharef dari Universiti Putra Malaysia, Professor Echo Huang dari National Kaohsiung University of Science & Technology Taiwan dan Professor Manpal Singh Setia, M.Ds dari Chitkara University, India.

Professor Dr. Rodziah binti Atan dari Universiti Putra Malaysia dan Professor Dr Filzah Binti Md Isa dari Taylor's University, Malaysia. Professor Frans Stel, Ph.D. dari University of Twente, Nederland’s, Prof. Madya Dr. Fatimah Binti Sidi dari Universiti Putra Malaysia dan Prof. Dr. Norma Alias dari Universiti Teknologi Malaysia. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement