REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Salah satu yang membatalkan wudhu adalah buang angin (kentut).
Rasulullah SAW pun menyebutkan bahwa berwudhu itu sejatinya untuk kebaikan, selain juga merupakan tindakan bersuci dari hadats.
Dalam kitab Majmu Az-Zawaid dijelaskan mengenai suatu kisah yang cukup menarik:
أَتَتْ سَلْمَى مَوْلَاةُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَوْ امْرَأَةُ أَبِي رَافِعٍ مَوْلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَسْتَأْذِنُهُ عَلَى أَبِي رَافِعٍ قَدْ ضَرَبَهَا . قَالَتْ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِأَبِي رَافِعٍ : مَا لَكَ وَلَهَا يَا أَبَا رَافِعٍ ؟ قَالَ : تُؤْذِينِي يَا رَسُولَ اللَّهِ ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : بِمَ آذَيْتِيهِ يَا سَلْمَى ؟ قَالَتْ : يَا رَسُولَ اللَّهِ ، مَا آذَيْتُهُ بِشَيْءٍ ، وَلَكِنَّهُ أَحْدَثَ وَهُوَ يُصَلِّي ، فَقُلْتُ لَهُ : يَا أَبَا رَافِعٍ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ أَمَرَ الْمُسْلِمِينَ إِذَا خَرَجَ مِنْ أَحَدِهِمُ الرِّيحُ أَنْ يَتَوَضَّأَ ، فَقَامَ فَضَرَبَنِي ، فَجَعَلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَضْحَكُ وَيَقُولُ : يَا أَبَا رَافِعٍ إِنَّهَا لَمْ تَأْمُرْكَ إِلَّا بِخَيْرٍ
Kala itu sepasang suami istri budak Rasulullah SAW Abu Rafi’ dan Salma datang menghampiri beliau. Abu Rafi’ kemudian mengadukan sikap Salma yang dianggap telah menyusahkannya kepada Rasulullah.
Rasulullah pun bertanya kepada Salma: “Dengan apa kamu menyusahkannya, Salma?” Salma pun berkata: “Wahai Rasulullah, aku tidak menyusahkannya sedikit pun. Tetapi dia berhadats ketika sedang sholat. Aku pun berkata kepadanya bahwa Rasulullah SAW memerintahkan kaum Muslim untuk berwudhu jika mereka mengeluarkan angin. Tapi justru dia berdiri dan memukulku.”
Mendengar pertengkaran rumah tangga itu, Rasulullah tertawa kecil dan berkata: “Wahai Abu Rafi’, sesungguhnya dia tidak menyuruhmu selain untuk melakukan kebaikan.”
Ikuti Whatsapp Channel Republika
