Selasa 14 Jul 2020 21:34 WIB

Kuningan Terapkan AKB

AKB di Kuningan berlaku sejak 13 Juli sampai dengan 31 Juli 2020.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Nidia Zuraya
Bupati Kabupaten Kuningan Acep Purnama
Foto: Republika/Edi Yusuf
Bupati Kabupaten Kuningan Acep Purnama

REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN – Pemkab Kuningan memutuskan untuk menerapkan adaptasi kebiasaan baru (AKB) sebagai upaya percepatan penanganan Covid-19. Sebelumnya, daerah tersebut menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM).

Kebijakan pemberlakuan AKB itu tertuang dalam Surat Keputusan Bupati Kuningan Nomor 180/KPTS.420-Huk/2020 tentang Pemberlakuan AKB di Kabupaten Kuningan Dalam Rangka Percepatan Penanggulangan Covid-19. Keputusan tertanggal 13 Jui 2020 itu ditandatangani Bupati Kuningan, Acep Purnama.

Baca Juga

"Pemberlakuan AKB ini berlaku sejak 13 Juli sampai dengan 31 Juli 2020," ujar Acep.

Acep pun memerintahkan seluruh camat di Kabupaten Kuningan untuk menerapkan AKB di kecamatan masing-masing. Hal itu sebagai persiapan menuju new normal dalam skala mikro, sesuai level kewaspadaan masing-masing kecamatan.

Selain itu, lanjut Acep, bagi masyarakat yang berdomisili/bertempat tinggal dan/atau melakukan aktivitas di wilayah Kabupaten Kuningan, wajib memakai masker dan mengikuti protokol kesehatan. Selain itu, mereka juga harus mematuhi ketentuan pemberlakuan AKB.

Sementara itu, dengan diberlakukannya AKB, maka Kabupaten Kuningan sudah tidak menerapkan PSBM lagi. Sebelumnya, PSBM diterapkan mulai 30 Juni 2020 setelah adanya lonjakan kasus positif Covid-19 di daerah tersebut secara signifikan.

Hal itu dibenarkan Juru Bicara Crisis Center Covid-19 Kabupaten Kuningan, Agus Mauludin. "Ya (bukan PSBM lagi, berganti jadi AKB)," ujar Agus kepada Republika.co.id, Selasa (14/7).

Selama peberlakuan PSBM, pemeriksaan swab massal digencarkan di seluruh kecamatan di Kabupaten Kuningan. Hasil swab itu membuat kasus positif Covid-19 di Kabupaten Kuningan meningkat cukup tinggi.

Hingga Selasa (14/7), total kasus positif Covid-19 di Kabupaten Kuningan mencapai 39 orang. Dari jumlah tersebut, 12 orang dalam pengawasan, dua orang meninggal dunia dan 25 orang dinyatakan sembuh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement