Rabu 15 Jul 2020 04:45 WIB

Keindahan Surat Al-Fatihah Sebagai Induk dari Alquran

Surat Al-Fatihah dipandang sebagai surat yang istimewa.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Ani Nursalikah
Keindahan Surat Al-Fatihah Sebagai Induk dari Alquran
Foto: Muslimcorner.com
Keindahan Surat Al-Fatihah Sebagai Induk dari Alquran

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ustadzah Ameena Blake dari Inggris mengungkap soal keindahan dan kekuatan dari surat Al-Fatihah. Ia mengatakan, surat Al-Fatihah dalam induk dari Alquran (Ummul Qur'an), sebab merupakan surat pertama dalam Alquran.

Bahkan, ia menilai surat tersebut adalah surat pertama yang perlu dipelajari oleh orang yang baru memeluk Islam. Surat Al-Fatihah dipandang sebagai surat yang istimewa. Di setiap sholat dan masing-masing rakaatnya, surat ini dibaca. Surat Al-Fatihah dibaca sekitar 17 kali sehari dalam sholat wajib.

Baca Juga

Karena itu, Ustadzah Ameena menekankan agar merenungkan dan memahami ayat-ayat yang diucapkan dari surat tersebut di setiap sholat. Sebab, menurutnya, surat ini adalah surat yang paling penting dalam Alquran.

"Surat ini disebut ummul qur'an. Para ulama mengatakan, dalam hal ini, itu bermakna asal-usul dari Alquran," kata Ustadzah Ameena, dalam artikel di laman About Islam, dilansir Selasa (7/7).

Ia menjelaskan surat al-Fatihah mengandung unsur-unsur tertentu dalam kata-katanya. Misalnya, unsur dari pesan tentang keesaan Allah dan akhirat. Menurutnya, surat tersebut benar-benar memperkenalkan (menjadi pembuka) Alquran dan berisi semua fondasi yang ditemukan di seluruh Alquran dan untuk memahaminya.

"Saat kita berbicara tentang awal dan pembukaan, kita semua perlu bergerak maju. Surah ini juga dikenal sebagai tujuh ayat yang sering diulang. Nabi Muhammad SAW menyebutkan tanpa memasukkan al-Fatihah dalam sholat, sholat tersebut batal dan tidak lengkap. Itu sebabnya kami mempelajarinya terlebih dahulu," lanjutnya.

Ketika membaca susurat ah Al-Fatihah kerap diawali dengan ucapan Basmallah. Kata 'Bismillahirrahmaanirrahim' (Atas nama Allah, Yang Maha Pengasih, Yang Maha Penyayang). Ayat tersebut masuk sebagai ayat 1 dari surah pertama Alquran.

Menurutnya, para ulama memiliki pendapat yang berbeda apakah kata Bismillah tersebut merupakan sebuah ayat sendiri atau itu merupakan bagian dari sebuah ayat yang termasuk dalam setiap surat. Namun, ketika mengatakan Bismillah, Ameena mengatakan seseorang mendorong dirinya sendiri memiliki ketulusan dan niat baik ketika memulai perbuatan baik.

Ia menjelaskan, Ibn Abbas menunjukkan ada perbedaan antara atribut Ar-Rahman dan Ar-Rahim. Ibn Abbas menunjukkan kata suara lembut dari Rahim terdengar sangat bagus dan lebih lembut daripada kata Rahman. Hal ini menurutnya, menunjukkan lebih banyak implikasi dari belas kasihan dengan kata 'Rahim' daripada 'Rahman'.

"Kita berkata, 'Yang Maha Pemurah Yang Maha Penyayang', tetapi sebenarnya sulit untuk menerjemahkan 'Ar-Rahman dan Ar-Rahim' dari bahasa Arab ke dalam bahasa Inggris karena kata-katanya tidak cocok dan tidak terlihat cukup mendalam dalam bahasa Inggris untuk dapat berbicara tentang 'Ar-Rahman dan Ar-Rahim'," ujarnya.

Ameena kemudian menjelaskan, semua ulama telah berpendapat, kata Ar Rahman meliputi seluruh ciptaan dan Ar Rahim disediakan bagi orang-orang yang beriman. Hal itu sebagaimana diungkapkan dalam surah 33 ayat 43, yang berbunyi, "Dan Dia (Allah) Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman."

Dalam ayat itu dinyatakan, Allah memberi rahmat kepada manusia dan Malaikat-Nya memohonkan ampunan untuknya, agar Allah mengeluarkan manusia tersebut dari kegelapan kepada cahaya yang terang. Dengan demikian, rahmat Allah meliputi semua ciptaan. Allah memiliki rahmat yang tak terbatas, sekalipun itu menurutnya pada Firaun.

Ustadzah Ameena Blake sendiri adalah mualaf yang tinggal di Sheffield, Inggris. Ia memeluk Islam pada 1992. Ia merupakan lulusan Magister Agama (MA) dalam studi Islam. Saat ini, Ameena Blake mengajar sebagai dosen di Markfield Institute of Higher Education dan juga aktif di dewan Masjid dan penasihat Islam tentang panduan halal.

Ameena juga kerap mengajar tentang Islam secara nasional dan internasional. Ia telah tampil di berbagai konferensi, penggalangan dana, dan acara-acara di seluruh dunia. Topik yang ia bawakan termasuk tazkiyah, wanita dalam Alquran, dakwah dan sirah serta lainnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement