Selasa 14 Jul 2020 17:46 WIB

Garuda Indonesia Negosiasi Tunda Kedatangan Pesawat Baru

Garuda memiliki kewajiban menerima 49 pesawat Boeing 737 Max 8.

Rep: rahayu subekti/ Red: Hiru Muhammad
Teknisi memeriksa pesawat baru Garuda Indonesia jenis Boeing B737-800 NG seri ke-123, di Hanggar 2, Garuda Maintenance Facilities, Tangerang, Banten, Kamis (20/10).
Foto: Antara/Yudhi Mahatma
Teknisi memeriksa pesawat baru Garuda Indonesia jenis Boeing B737-800 NG seri ke-123, di Hanggar 2, Garuda Maintenance Facilities, Tangerang, Banten, Kamis (20/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-–PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk saat ini tengah melakukan negosiasi untuk menunda pengiriman pesawat baru. Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan hal tersebut dilakukan mengingat tingginya biaya operasional.

“Tahun ini seharusnya Garuda menerima empat pesawat Airbus, kita sedang menegosiasi dengan Airbus untuk menunda penerimaan itu. Seharusnya tahun ini kita mendatangkan empat pesawat Airbus,” kata Irfan dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR, Selasa (14/7).

Secara kontraktual, lanjut Irfan, Garuda juga memiliki kewajiban menerima 49 pesawat Boeing 737 Max 8. Sebelumnya Garuda Indonesia sudah menerima satu pesawat Boeing 737 Max 8 namun saat ini tengah dikandangkan sehingga secara kontraktual seharusnya menerima 50 pesawat generasi baru Boeing tersebut.

Irfan menuturkan sebelumnya, struktur personel Garuda Indonesia memang disiapkan untuk kedatangan pesawat tersebut hanya saja setelah kondisi pandemi Covid-19 harus dilakukan penyesuaian. “Disiapkan untuk penambahan rute dan jumlah penumpang,” tutur Irfan.

 

Sebab, Irfan mengatakan salah satu yang paling besar yakni biaya sewa pesawat. Untuk itu, Irfan memastikan saat ini Garuda Indonesia tengah melakukan diskusi dan negosiasi dengan lessor.

Irfan mengakui, sebagian besar lessor tidak bersedia pesawatnya dikembalikan. “Karena dengan situasi dan kondisi ini tak ada lagi maskapai yang membutuhkan pesawat baru. Kita juga menyadari cukup tinggi biaya operasional kita,” kata Irfan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement