Selasa 14 Jul 2020 10:38 WIB

Wapres: Peran Tokoh Agama Sangat Penting Saat Pandemi

Saat pandemi, peran tokoh agama saat penting.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Muhammad Hafil
Wapres: Peran Tokoh Agama Sangat Penting Saat Pandemi. Foto: Wakil Presiden Maruf Amin saat acara peluncuran Buku Pandemi Corona: Virus Deglobalisasi, Masa Depan Perekonomian Global dan Nasional melalui video conference dari kediaman resmi Wapres, Jakarta, Senin (13/7).
Foto: Dok. KIP/Setwapres
Wapres: Peran Tokoh Agama Sangat Penting Saat Pandemi. Foto: Wakil Presiden Maruf Amin saat acara peluncuran Buku Pandemi Corona: Virus Deglobalisasi, Masa Depan Perekonomian Global dan Nasional melalui video conference dari kediaman resmi Wapres, Jakarta, Senin (13/7).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengajak para tokoh agama untuk terus menyosialisasikan ke umat tentang disiplin menjalankan protokol kesehatan. Wapres mengatakan, penggunaan masker, menjaga jarak, serta rajin mencuci tangan adalah cara yang saat ini dianggap mampu mencegah penularan virus Covid-19, sebelum ditemukan vaksin.

Karena itu, ia berharap kebijakan adaptasi kebiasaan baru ini disosialisasikan seluas mungkin agar dipahami dan dijalankan secara konsisten oleh semua masyarakat.

Baca Juga

"Saya yakin peran para tokoh agama sangat penting untuk memastikan keberhasilan kebijakan ini," ujar Ma'ruf saat menjadi pembicara kunci dalam Dialog Nasional Lintas Iman melalui virtual, Selasa (14/7).

Ma'ruf mengajak para tokoh agama untuk membangkitkan semangat umat agar bekerja keras dalam rangka memulihkan kembali keadaan seperti sebelum Covid-19 serta mengejar ketertinggalan yang terjadi akibat Covid-19.

Sebab, selain mengajarkan kebaikan dan menjaga ketakwaan umat, peran agama juga mendorong semangat umat untuk mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.

"Peran para tokoh agama pada masa pasca pandemi sama pentingnya seperti pada waktu masa pandemi," katanya.

Ma'ruf juga meminta tokoh agama mengajak semua umat agar turut serta berbagi dan menggalang solidaritas guna meringankan beban masyarakat yang membutuhkan bantuan. Sebab, pandemi telah mengakibatkan dampak sosial dan ekonomi yang besar bagi masyarakat, terutama terhadap kelompok masyarakat yang miskin dan rentan.

Ma'ruf melanjutkan, meskipun pemerintah telah mengalokasikan anggaran yang besar untuk penanganan Covid-19 yakni saat ini Rp695,2 Triliun, namun tidaklah cukup.

"Penyediaan fasilitas kesehatan, bantuan sosial, dan berbagai kebijakan relaksasi dan stimulus bagi dunia usaha, yang totalnya saat ini mencapai Rp 695 Trilyun, bukan berarti itu sudah menjamin pulihnya kondisi ekonomi dan sosial masyarakat," kata Ma'ruf.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement