Selasa 14 Jul 2020 00:01 WIB

AS Pertimbangkan Opsi Terbatas Sebelum Berurusan dengan Cina

Amerika Serikat pertimbangkan sejumlah opsi terbatas sebelum berurusan dengan Cina.

Rep: deutsche welle/ Red: deutsche welle
imago images/B. Trotzki
imago images/B. Trotzki

Berdasarkan laporan dari Wall Street Journal, langkah-langkah yang diambil Cina berdampak pada sistem keuangan Hong Kong yang berisiko merugikan perusahaan dan konsumen AS.

Pada hari Kamis (9/7), pejabat administrasi Presiden AS Donald Trump membahas rencana Hong Kong dalam pertemuan terbatas di Gedung Putih. Para pejabat berkumpul kembali awal pekan ini dan nantinya akan mengumumkan sanksi atau tindakan lainnya.

Washington pekan lalu memberlakukan sanksi pada pejabat wilayah otonom, Sekretaris Partai Komunis Xinjiang, Chen Quanguo, anggota Politbiro kuat Tiongkok, dan tiga pejabat lainnya.

Beijing menggambarkan sanksi itu sebagai tindakan "sangat merugikan" bagi hubungan timbal balik antara kedua negara dan memperingatkan Washington bahwa Cina akan memberlakukan tindakan yang sama kepada para pejabat dan organisasi AS.

Ketika ketegangan bilateral meningkat terkait berbagai hal mulai dari virus corona, perdagangan, hukum keamanan Hong Kong yang baru, dan tuduhan pelanggaran hak asasi manusia terhadap warga Uighur di wilayah Xinjiang, pemerintah AS memperingatkan warga Amerika pada hari Sabtu (11/7) untuk "meningkatkan kewaspadaan" di Cina.

Sebelumnya, sebuah laporan Bloomberg mengatakan para penasihat utama Trump untuk menimbang proposal melemahkan pasak mata uang Hong Kong terhadap dolar AS, meskipun gagasan itu tampaknya tidak mendapatkan perhatian lebih.

Pemberi pinjaman negara Cina memperbaiki rencana kontingensi atas ancaman sanksi AS, menurut laporan Reuters pekan lalu.

ha/vlz (Reuters)

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan deutsche welle. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab deutsche welle.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement