Senin 13 Jul 2020 23:45 WIB

Multihazard di Tengah Pandemi, Siapkah kita?

Untuk menekan angka resiko harus meningkatkan kapasitas sumber daya

Teknik dasar water rescue yang digelar relawan nusantara Yogyakarta.
Foto: Rumah Zakat
Teknik dasar water rescue yang digelar relawan nusantara Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Nurmansyah, S. Hum, Centre of Excellent Manager Rumah Zakat Action

Indonesia saat ini masih terus diuji, baik secara pandemi global maupun bencana alam, salah satunya banjir. Sebuah sikap yang harus diambil terkait kepedulian kita untuk membantu dengan resiko bertemu orang banyak, mungkin terjadi kerumunan atau tetap di rumah karena menghindari meluasnya pandemi ini.

Baca Juga

Begitu juga dengan kampus relawan virtual ini diangkat, bertemakan water rescue bukan tidak mungkin, karena kapasitas yang ada pada diri kita jika tidak diasah, maka lambat laun menjadi pudar dan hilang dari ingatan, apalagi dengan adanya pandemi ini, banyak aktivitas outdoor ditiadakan.

Pertanyaannya, apakah harus nunggu bencana terjadi baru kemudian ilmu kebencanaan kita bisa diterapkan? Tentu tidak ya.

Untuk menekan angka resiko, maka yang harus dilakukan adalah meningkatkan kapasitas sumber dayanya dan mengurangi kerentanan. Nah, salah satunya cara peningkatan kapasitas di tengah pandemi ini adalah dengan kelas online, bentuknya bisa berupa pelatihan.

Sumber daya disini tidak mesti manusia, bisa berupa lingkungan, sarana prasarana, peralatan rescue dan lain sebagainya. Kemudian kerentanan, terkait kelompok rentan ini cakupannya sangat luas, mulai dari lansia, anak-anak, wanita hamil, kelompok disabilitas, masyarakat kurang mampu, bahkan tidak menutup kemungkinan orang yang kini diberikan kelebihan harta benda, jika sesaat setelah terjadi bencana ia masuk kepada kelompok orang yang tidak memiliki apapun selain pakaian ada di badan.

Mereka rentan dalam pemenuhan kebutuhan. Apa bentuk mitigasi kita? Yaitu peningkatan skill, kreatifitas, kemampuan bertahan hidup di tengah keterbatasan. Dan yang paling penting adalah adanya upaya, mindset dan kemauan untuk keluar dari zona nyaman dan menjalani hidup lebih baik. Karena sudah menjadi tabiat bagi sebagian besar masyarakat untuk hidup dengan mengandalkan bantuan pascabencana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement