Senin 13 Jul 2020 20:02 WIB

DIY Tambah Delapan Kasus Baru Covid-19, Satu Nakes

Total kasus positif Covid-19 di DIY kini menjadi 379 kasus

Rep: Silvy Dian Setiawan / Red: Hiru Muhammad
Ilustrasi. Tenaga medis mengambil sampel darah pedagang saat Rapid Diagnostic Test (RDT) Covid-19 di Pasar Bantul, Yogyakarta, Rabu (24/6). Dinas Kesehatan Bantul  menyebut total ada karyawan dan pedagang sebanyak 700 orang pedagang Pasar Bantul yang akan menjalani rapid test pada Rabu (24/6) dan Kamis (25/6). Pasar Bantul diprioritaskan untuk digelar rapid test, karena memiliki potensi penularan Covid-19 karena banyak didatangi pedagang dari luar daerah.
Foto: Wihdan Hidayat/ Republika
Ilustrasi. Tenaga medis mengambil sampel darah pedagang saat Rapid Diagnostic Test (RDT) Covid-19 di Pasar Bantul, Yogyakarta, Rabu (24/6). Dinas Kesehatan Bantul menyebut total ada karyawan dan pedagang sebanyak 700 orang pedagang Pasar Bantul yang akan menjalani rapid test pada Rabu (24/6) dan Kamis (25/6). Pasar Bantul diprioritaskan untuk digelar rapid test, karena memiliki potensi penularan Covid-19 karena banyak didatangi pedagang dari luar daerah.

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA--DIY terus melaporkan kasus positif baru Covid-19 yang 13 Juli ini ada tambahan delapan kasus baru. Satu kasus diantaranya merupakan tenaga kesehatan (nakes).

Delapan kasus baru ini diantaranya dua warga Bantul, satu warga Kota Yogyakarta dan lima warga Gunungkidul. Dua warga Bantul yakni laki-laki dengan umur 23 tahun dan perempuan berumur 29 tahun.

Juru Bicara Percepatan Penanganan Penularan Infeksi Covid-19 Bantul, Sri Wahyu Joko Santoso mengatakan, laki-laki tersebut merupakan nakes. Nakes ini diketahui positif Covid-19 dari screening yang dilakukan dan satu warga Bantul lainnya memiliki riwayat kontak dengan kasus positif nomor 324. "Ini petugas kesehatan dari Puskesmas Banguntapan 2 Riwayatnya masih kita lacak," kata Joko, Senin (13/7).

Warga Kota Yogyakarta yakni berjenis kelamin laki-laki dengan umur 50 tahun. Juru Bicara Penanganan Covid-19 untuk DIY, Berty Murtiningsih mengatakan, kasus ini sebelumnya berstatus PDP dan telah meninggal dunia pada 2 Juli lalu."Masuk RS tanggal 2 Juli dan meninggal dunia sorenya. Dan hasil laboratorium positif baru keluar. Kasus ini ada riwayat komorbid hipertensi," kata Berty.

Warga Gunungkidul yaitu satu kasus yang memiliki riwayat kontak dengan kasus positif nomor 371 dan tiga kasus kontak dengan kasus nomor 324. Sedangkan, satu kasus lainnya memiliki riwayat kontak perjalanan dari DKI Jakarta.

Berty menyebut, kontak dengan kasus 371 yaitu laki-laki berumur 32 tahun. Sementara, yang kontak dengan kasus 324 berjenis kelamin perempuan yang berumur 16 tahun dan 70 tahun, serta laki-laki berumur 12 tahun.

"Tia warga Gunungkidul yang kontak dengan kasus 324, melihat alamatnya masih satu keluarga. Dan warga Gunungkidul yang ada riwayat dari Jakarta, laki-laki yang berumur 83 tahun," ujar Berty.  

Bertambahnya delapan kasus baru ini, menyebabkan total kasus positif di DIY menjadi 379 kasus. Selain ada tambahan kasus positif baru, kasus positif yang dinyatakan sembuh juga bertambah dua orang.

Dengan begitu, total kasus yang sembuh sudah mencapai 295 kasus atau 78 persen. Dua kasus sembuh ini diantaranya kasus dengan nomor 279 yang merupakan warga Sleman dan kasus nomor 324 yang merupakan warga Kulon Progo.

Masing-masing kasus sembuh ini yaitu laki-laki dengan umur 42 tahun dan perempuan berumur 30 tahun. Berty mengatakan, didapatkannya tambahan delapan kasus positif baru dan dua kasus yang sudah sembuh ini merupakan hasil pemeriksaan terhadap 592 sampel dari 466 orang."PDP yang meninggal dalam proses laboratorium dilaporkan satu orang yang berjenis kelamin perempuan, berumur 36 tahun asal Gunungkidul. PDP ini sudah menjalani tes swab dan memiliki komorbid TB," ujar Berty.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement