Selasa 14 Jul 2020 01:58 WIB

Inggris Kaji Wajibkan Warga Kenakan Masker di Toko

Penularan virus corona lewat udara membuat Inggris mengkaji kewajiban masker

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Warga menggunakan masker, ilustrasi
Foto: Pexels
Warga menggunakan masker, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON — Pemerintah Inggris sedang mengkaji pedoman untuk mewajibkan warganya mengenakan masker saat berada di toko. Hal itu dinilai perlu guna mengekang penyebaran Covid-19.

“Bukti ilmiah dari masker wajah dan pentingnya  menghentikan tetesan aerosol telah berkembang. Jadi saya pikir di toko-toko sangat penting untuk memakai masker wajah,” kata Perdana Menteri Inggris Boris Johnson saat diwawancara Sky News, dikutip laman the Guardian pada Senin (13/7). 

Baca Juga

Kendati menyinggung tentang aerosol, Johnson menegaskan tentang pentingnya penggunaan masker. “Masker wajah adalah asuransi tambahan yang bisa kita semua gunakan untuk menghentikan virus kembali, dan menghentikannya keluar dari kendali lagi,” ujarnya. 

Ketika ditanya apakah warga akan diwajibkan mengenakan masker saat berada di toko, Johnson menjawab pemerintahannya tengah mempertimbangkan “alat penegakan” guna meningkatkan kepatuhan. Pada Jumat pekan lalu, Johnson terlihat mengenakan masker untuk pertama kalinya. Hal itu dilakukan bersamaan dengan peluncuran kampanye penggunaan masker di toko-toko.

Pada Maret lalu, Johnson dinyatakan positif mengidap Covid-19. “Selama 24 jam terakhir saya telah menghasilkan gejala ringan dan dites positif virus corona,” kata Johnson dalam sebuah pernyataan kala itu.

Dia menjalani perawatan di St. Thomas Hospital di London. Pada 9 April, Johnson telah keluar dari ruang perawatan intensif dan berangsur pulih. Saat ini Inggris memiliki lebih dari 290 ribu kasus Covid-19. Sementara pasien yang meninggal akibat corona di sana mencapai 44.819 jiwa. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement