Senin 13 Jul 2020 10:36 WIB

Indonesia Hotspot Covid-19?

James menilai Indonesia telah gagal berperang melawan Covid-19

Rep: Retizen/ Red: Elba Damhuri
Virus corona (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Virus corona (ilustrasi).

RTIZEN -- Penulis: Irma Sari Rahayu*

Menarik. Sebuah media Australia, The Sydney Morning Herald (SMH) menyebutkan, Indonesia akan menjadi hotspot atau pusat Covid-19 di dunia.

Dalam tulisannya, James Massola mengatakan, kurva Covid-19 di saat negara-negara Asia Tenggara telah berhasil melandaikan kurva penularan Covid-19, Indonesia justru tidak. 

James menilai Indonesia telah gagal berperang melawan Covid-19 (23/6).

Tulisan berjudul "The world's next coronavirus hotspot emerging next door" patut menjadi perhatian seluruh komponen bangsa. 

Saat ini kasus positif Covid-19 terus bertambah, bahkan muncul klaster-klaster baru. 

Kondisi ini bermunculan sejak memasuki fase New Normal, di mana masyarakat menganggapnya sebagai fase normal bebas pandemi. Akhirnya beraktivitas seperti biasa tanpa menghiraukan protokol kesehatan. 

Kita memang harus bangkit dari keterpurukan ekonomi. Namun, bukan berarti mengabaikan keselamatan jiwa. 

Ada baiknya pemerintah menyediakan fasilitas tes Covid secara luas dan masif. 

Dengan tes ini, diharapkan pasien positif dapat segera terdeteksi, kemudian bisa dilakukan langkah pengobatan berikutnya. Upaya ini juga bisa meminimalisir penularan kepada yang lain. 

Selain itu, mengedukasi secara terus-menerus agar masyarakat disiplin memperhatikan dan menerapkan protokol kesehatan di tempat umum juga menahan diri dari keluar rumah jika tidak ada hajat penting. 

Disiplin menggunakan masker, mencuci tangan dan tidak membawa balita serta orang lanjut usia di tempat umum. Dengan semua upaya dan kesadaran semua pihak, diharapkan tidak ada lagi penambahan kasus positif Covid-19 dan pandemi segera berakhir. 

*Irma Sari Rahayu, Bekasi, Jawa Barat

Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke [email protected].
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement