Senin 13 Jul 2020 05:09 WIB

DPRD: Pembukaan Tempat Wisata dan Pabrik Perlu Dievaluasi

Kasus positif Covid-19 meningkat di Semarang Raya, khususnya Kabupaten Semarang.

Rep: Bowo Pribadi     Candi G/ Red: Ratna Puspita
Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah Bambang Kusriyanto (kanan)
Foto: dok. Humas Pemprov Jateng
Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah Bambang Kusriyanto (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah Bambang Kusriyanto meminta agar sejumlah tempat tujuan wisata serta sejumlah pabrik di Kabupaten Semarang yang telah beroperasi agar dievaluasi kembali. Ini menyusul peningkatan kasus positif Covid-19 di wilayah Semarang Raya, khususnya Kabupaten Semarang sebagai daerah penyangga Kota Semarang.

“Pembukaan tempat pariwisata perlu ditinjau kembali, apakah pengelola benar membatasi jumlah pengunjung, bagaimana dengan penerapan protokol kesehatan dan jam operasionalnya, jika ditemukan kasus korona melonjak,” kata dia, di Ungaran, Kabupaten Semarang, Ahad (12/7).

Baca Juga

Ia juga mempertanyakan kepatuhan pabrik yang memiliki banyak karyawan menerapkan protokol kesehatan. “Apabila protokol kesehatan diabaikan atau bahkan dilanggar oleh pengunjung tempat wisata atau para pekerja hingga mengakibatkan kasus corona naik maka harus dipertimbangkan lagi izin pembukaannya,” kata Bambang.

Saat ini di Kabupaten Semarang, angka positif Covid-19 mencapai 152 kasus. Dari jumlah tersebut, sebanyak delapan orang pasien masih dalam perawatan intensif, 64 orang masih menjalani isolasi, 66 orang sudah dinyatakan sembuh dan 14 orang tercatat meninggal dunia.

Ia pun meminta masyarakat mematuhi rencana Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang akan memberlakukan kembali pembatasan kegiatan masyarakat (PKM) di Semarang Raya. Menurut Bambang, pembatasan kegiatan, yang selama ini dilakukan pemerintah, merupakan bagian dari upaya menekan risiko penyebaran Covid-19. 

Politikus PDI Perjuangan ini juga mengingatkan masyarakat agar jangan euforia mengartikan new normal sebagai kondisi yang sudah normal. Hal itu dapat membuat masyarakat bisa melakukan apa saja seperti sebelum pandemi Covid-19.

Masyarakat harus menyadari situasi sekarang ini masih menuntut kewaspadaan dan kesiapan masyarakat untuk menyesuaikan tatanan baru di tengah-tengah pandemi. “Sehingga, semua sektor yang terdampak bisa berangsur-angsur pulih dan bangkit kembali,” kata Bambang Kusriyanto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement