Senin 13 Jul 2020 00:19 WIB

Gugus Tugas Sultra Tes Cepat Belasan Ribu Warga dan Gratis

Sultra menggelar tes cepat sejak 30 Mei hingga batas waktu yang tidak ditentukan.

Petugas medis mengambil sample warga yang akan mengikuti tes cepat (ilustrasi)
Foto: Antara/Reno Esnir
Petugas medis mengambil sample warga yang akan mengikuti tes cepat (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Dinas Kesehatan dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan virus Corona atau Covid-19 Sulawesi Tenggara melakukan tes cepat bagi 14.026 orang secara gratis. Rilis tertulis Koordinator Komunikasi Publik dan Informasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sultra, Syaifullah di Kendari, Ahad (12/7)  menyebutkan, 44 orang dari 14.026 orang telah menjalani tes cepat dinyatakan reaktif atau terindikasi virus Corona. "Hari ini, Ahad (12/7) dilakukan tes cepat terhadap 433 orang tanpa ada reaktif," kata Syaifullah.

Tes cepat terhadap 14.026 orang dari berbagai kalangan dilakukan pemerintah sebagai upaya memutus rantai dan mendeteksi penyebaran virus Corona atau Covid-19. "Hingga hari ke 43 pelaksanaan tes cepat dengan sasaran 14.026 orang mengungkap 44 orang terindikasi virus yang menakutkan tersebut," katanya.

Baca Juga

Sultra menggelar tes cepat sejak 30 Mei hingga batas waktu yang tidak ditentukan. Tes cepat ini terbuka untuk umum dan menyasar kantor pemerintah.

Tes cepat secara gratis digelar setiap hari di Laboratorium Kesehatan Daerah Dinas Kesehatan Sultra dan kantor-kantor pemerintah sesuai surat permintaan. Tes cepat adalah skrining awal virus Corona dalam tubuh melalui sampel darah. Sampel inilah yang memberi informasi adanya imunoglobulin atau IgM dan IgG dalam tubuh manusia.

Hasil tes cepat akan terbaca perlu waktu 10 hingga 15 menit berupa garis pada keterangan C, IgG, dan IgM. Garis pada C mengindikasikan pasien non reaktif (negatif), sedangkan garis pada C dan IgG atau IgM menandakan pasien reaktif (positif).

Pada pasien negatif biasanya tes akan diulang dalam waktu 7 hingga 10 hari. Pengecekan ulang untuk memastikan tubuh tidak memproduksi IgM atau IgG akibat paparan virus Corona. Pembentukan IgM dan IgG perlu waktu beberapa minggu bergantung pada reaksi tubuh.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement