Ahad 12 Jul 2020 22:19 WIB

Produktivitas Lebih Baik, Dua Varietas Ubi Kayu Baru Dilepas

Dua varietas ubi kayu produktivitas tinggi yaitu varietas Vati 1 dan Vati 2.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Fuji Pratiwi
Ubi kayu (ilustrasi). Kementerian Pertanian melepas dua varietas baru ubi kayu dengan tingkat produktivitas dua kali lipat.
Foto: wikipedia
Ubi kayu (ilustrasi). Kementerian Pertanian melepas dua varietas baru ubi kayu dengan tingkat produktivitas dua kali lipat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian melepas dua varietas baru ubi kayu dengan tingkat produktivitas dua kali lipat. Produktivitas ubi kayu biasa sekitar 20 ton per hektare, ditingkatkan menjadi lebih dari 40 ton per hektare.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Fadjry Djufry, mengatakan, ubi kayu adalah komoditas pangan lokal yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Sebab, permintaan tepung tapioka di Indonesia cenderung meningkat seiring peningkatan jumlah industri makanan yang menggunakan bahan baku tapioka.

Baca Juga

"Seiring dengan meningkatnya jumlah industri makanan, otomatis permintaan tapioka juga meningkat. Belum lagi permintaan tapioka untuk industri seperti farmasi dan tekstil," kata Fadjry, Ahad (12/7).

Namun, ia mengakui terdapat banyak permasalahan yang menjadi penghambat perkembangan ubi kayu di Indonesia, terutama masalah produktivitas. Oleh sebab itu, perlu meningkatkan produktivitas ubi kayu yang saat rata-rata hanya sekitar 20 ton per hektare.

"Selain lahannya yang semakin menyusut, umur panen serta penggunaan varietas yang produktivitasnya rendah pun masih digunakan oleh petani," kata dia.

Pihaknya pun melepas melepas dua varietas ubi kayu produktivitas tinggi yaitu varietas Vati 1 dan Vati 2. Pengembangan varietas itu hasil rakitan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian melalui Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi.

Ubi kayu varietas Vati 1 memiliki potensi hasil 46,9 ton per hektare dengan rata-rata 37,5 ton per hektare. Umur panennya genjah, yaitu 7 bulan umbi sudah mencapai sekitar 4‒5 kilogram per tanaman.

Selain itu, varietas Vati 1 memiliki keistimewaan lainnya yaitu memiliki kadar bahan kering umbi 48,5 persen, kadar pati 21,9 persen, rendemen pati 26,7 persen, dan kadar gula total tertinggi 43,0 persen.

Berbeda dengan varietas Vati 1, varietas Vati 2 memiliki potensi hasil lebih tinggi yaitu 66,8 ton per hektare dengan rata-rata potensi hasilnya 42,5 ton per hektare. Namun, varietas Vati 2 memiliki umur panjang dari varietas Vati 1 yang hanya sekitar 9-10 bulan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement