Sabtu 11 Jul 2020 23:39 WIB

Harlah ke-17, NU Online Pegang Prinsip Moderat

Situs resmi Nahdlatul Ulama NU Online berkomitmen pegang prinsip Islam moderat.

Rep: Muhyiddin/ Red: Nashih Nashrullah
Situs resmi Nahdlatul Ulama NU Online berkomitmen pegang prinsip Islam moderat.(ilustrasi) logo nahdlatul ulama
Foto: tangkapan layar wikipedia.org
Situs resmi Nahdlatul Ulama NU Online berkomitmen pegang prinsip Islam moderat.(ilustrasi) logo nahdlatul ulama

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Situs resmi Nahdlatul Ulama (NU), NU Online memperingati Hari Lahirnya (Harlah) yang ke-17 pada Sabtu (11/10). 

Pemimpin Redaksi NU Online, Achmad Mukafi Niam, mengatakan NU Online kedepannya akan selalu berpegang pada prinsip wasathiyah. 

Baca Juga

Dia mengatakan, dengan jumlah pengguna internet yang mencapai lebih dari 175 juta, wajah keberislaman di masa depan sangat ditentukan dengan kualitas konten yang diserap. Apalagi, tren peselancar dunia maya selalu naik, dan konten negatif juga kian bertambah.  

Saat ini, menurut dia, NU Online sudah mulai menyajikan beragam topik pembahasan yang lekat dengan kebutuhan umat Islam secara umum, mulai dari persoalan fiqih, akidah, tasawuf, kisah hikmah, naskah khutbah, hingga ulasan seputar gaya hidup Muslim masa kini.  

"Prinsip wasathiyah (moderasi) menjadi pegangan NU Online dalam menunaikan usaha tersebut," ujar Mukafi dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Sabtu (11/7).   

Menurut dia, para ulama telah meneladankan tentang kesungguhan dalam mendalami agama, keterbukaan atas ragam pendapat, dan akhlak mulia dalam berinteraksi dengan sesama manusia dan alam sekitar. "NU Online berupaya menyuguhkan nilai-nilai itu dalam tiap konten yang disajikan," ucapnya.   

Dia mengatakan, upaya tersebut sudah dirintis sejak beberapa tahun lalu. Kini, NU Online juga melakukan berbagai inovasi untuk memudahkan umat Islam dalam mengakses ragam layanan informasi keislaman yang umum dibutuhkan.  

Mukafi menambahkan, NU Online melaksanakan semua langkah tersebut dalam kerangka ikhtiar mengarusutamakan pesan Islam yang moderat, menjunjung tinggi keadilan, serta berwawasan keindonesiaan. 

Menurut dia, prinsip-prinsip inilah yang menjadi pegangan utama para ulama besar di Tanah Air sejak dulu. "Mereka teguh menggenggam ajaran pokok Islam, tanpa kehilangan solidaritas kemanusiaan dan kebangsaan," katanya.   

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement