Sabtu 11 Jul 2020 23:27 WIB

Padi Reborn Ingin Tularkan Semangat Kebangkitan

Padi sempat vakum pada 2011 dan kembali bangkit pada 2017 menjadi Padi Reborn.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Reiny Dwinanda
Grup Band Indonesia, Padi Reborn, ingin menyebarkan semangat reborn kepada masyarakat.
Foto: Republika/Farah Noersativa
Grup Band Indonesia, Padi Reborn, ingin menyebarkan semangat reborn kepada masyarakat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagai salah satu band Indonesia papan atas, Padi Reborn memiliki kisah perjalanan karier yang panjang. Berdiri dengan nama Padi pada 1997, band yang terbentuk di Surabaya ini sempat memutuskan vakum pada 2011.

Lantas, para personelnya yakni Fadly (vokal), Piyu (gitar), Ari (gitar), Rindra (bas), dan Yoyo (drum) kembali bergabung dengan nama Padi Reborn pada 2017. Kini, Padi ingin membagikan semangat reborn alias kebangkitan tersebut.

Baca Juga

Band memiliki program baru bertajuk "Padi Reborn Sang Penghibur" yang segera hadir di saluran televisi NET mulai Jumat, 17 Juli 2020. Piyu sang gitaris mengatakan, Padi Reborn hendak berbagi cerita tentang bangunnya band dari tidur panjang.

"Kami ingin menyampaikan semangat reborn, bahwa manusia memiliki sebuah titik balik yang kadang tidak bisa diduga, tidak bisa disangka, titik balik itu menjadi inspirasi buat kita," ujar pemilik nama lengkap Satriyo Yudi Wahono tersebut

Piyu mengatakan, Padi Reborn akan bercerita mengenai cara membangun kembali chemistry antarpersonel setelah sekian lama vakum. Termasuk, bagaimana menumbuhkan semangat untuk melanjutkan mimpi-mimpi yang sempat tertunda.

Sebelum memutuskan kembali bermusik dengan nama Padi Reborn, para personel pernah mengungkap sisi lain band dalam sebuah karya film pendek. Berangkat dari pengalaman itu, para personel berusaha lebih banyak membuka diri.

Menurut Piyu, mengisahkan apa yang ada di balik selubung menjadi semacam pelepasan yang melegakan. Momen saling mengutarakan kegelisahan tersebut dianggapnya sebagai obat penyembuh, apalagi selama vakum, kelima personel memiliki masalah pribadi.

"Semua diminta mengungkapkan, menceritakan semua sisi dengan sejujur-jujurnya. Kami sekarang dalam bermusik di kelompok ini nothing to lose, lega karena semua sudah bisa kami lepaskan," tutur Piyu.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement